Kumpulan puisi ini: Polaroid, Kebahagiaan, dan Arus ditulis oleh Gilang Rizki Pratama. Mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia, Jawa Barat.
Polaroid
fragmen polaroid
tergeletak di atas pusara waktu
terhitung dari
bulan januari – desember
“ambil aku!” katanya
lengang sejenak
detik tidak loncat ke sana kemari
sosoknya menguar
kenangannya menjelma
Bandung, 2024
Kebahagiaan
sepasang burung camar
membelah langit jingga
desing kendaraan
obrolan uang
yang tidak ada habisnya
: kerja, tagihan, nota belanja
sisipus
ibu, kemana perginya
sesuatu yang aku punya
saat masih kecil?
tuhan, aku mau pulang
Bandung, 2024
Arus
Ini tahun ke berapa?
perahu ini terapung
entah sampai kapan
air melambai
angin berbisik
semoga berlabuh ke tempat
yang kau ingin, katanya
kali ini
tak ada tak lekang dimakan waktu
siapa saja bisa berubah, katamu
oh ya sudah
hanya perihal detik
perahu ini akan berlabuh
atau ter
jat
uh, kataku
Bandung, 2024
Penyelaras aksara: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Bima Chrisanto
