Kumpulan puisi ini: Aku Sibuk, Berpuisi Dalam Mimpi, dan Gajah Terbang. Ditulis oleh Gilbert Natanael Pardosi, mahasiswa Jurusan Musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
Aku Sibuk
Aku tidak punya jadwal apa-apa selain kesibukan.
Keningku sibuk melipat leganya.
Mataku sibuk menampung rembesan
hujan yang meluber ke luar jendela.
Bibirku asik komat kamit menulis
bisik anak kecil di dalam sanubari.
Sepertinya aku juga akan lembur.
Hidungku berusaha menarik mata air
yang terjun tiada henti.
Tanganku sedang aktif mengarsipkan
kesibukan semua ini.
Dan ini aku tinggalkan secarik catatan
agar para penikmat memberi sedikit doanya
pada setiap sibuk yang menderita.
–2023, Yogyakarta
Berpuisi Dalam Mimpi
Tampilan rupanya tampak pucat
saat sedang terjaga.
Gemuruh peluru menghujani pikirannya
saat musim kemarau melanda.
Dan jam dinding menghilangkan sadarnya,
agar rupa itu cerah segera.
Berlatar terang dalam gelap gubuk derita nya,
ia bermimpi sedang berpuisi.
Membuka barisan kata demi mengganti
suara yang sulit mengalir.
Berbicara manis pahit cinta, manusia, dan dunia,
lewat mantra-mantra yang ia punya.
Ia mengunggah segala suara
kicauan burung ke dalam notasi aksara.
Menggubah nyanyian di kepala
menjadi bongkahan sajak cerita.
Membiarkan segala deras manisan
dan pahitan dunia dilumat menjadi karya.
–2023, Yogyakarta
Gajah Terbang
Ia melihat seekor gajah terbang
keluar dari bibir kawannya.
Gajah terbang itu ingin ia tangkap
untuk jadi arak-arakan.
Sedang di pelupuk matanya
pesawat-pesawat berterbangan.
Bagaimana bisa gajah terbang itu ia dapat,
sedang pesawat terbangnya saja tidak ia lihat.
–2023, Yogyakarta
Penyelaras aksara: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Akwila Chris Santya Elisandri
