Kumpulan puisi ini terdiri dari 3 puisi yang ditulis oleh Amos Ursia, seorang yang gemar menulis berbagai puisi dan prosa tapi tidak cukup yakin menjadi penyair, apalagi pemuda harapan bangsa.
Tolong Jangan Dibayangkan
kalau aku jadi mesin slot judi,
akan kuberi kalian jackpot terbrutal
secara bergiliran & bertubi-tubi.
masing-masing dapat satu
boleh bagi-bagi untuk keluarga,
asalkan sama rata.
kalau aku jadi kolektor triliuner
akan kubagikan kalian galeri terlaku
secara bergiliran & bertubi-tubi.
masing-masing dapat satu
boleh bagi-bagi untuk kawan,
asalkan sama rata.
kalau aku jadi kucing emas sumber hoki
akan kuberi kalian uang kaget terbrutal
secara bergiliran & bertubi-tubi.
masing-masing dapat satu
boleh bagi-bagi untuk tetangga,
asalkan sama rata.
yang paling seni adalah
soal keberuntungan
setara slot judi yang online atau offline
juga taruhan sabung ayam atau casino
sebab semua mengadu nasib
pada arah angin & keajaiban
yang serupa, searoma, senada.
pernah kulihat seorang kawan berbaris rapi
menunggu panggung sayembara
sementara kawan lain menjilat marmer
di kloset duduk milik kolektor triliuner
sementara kawan lain duduk bersabar
dipanggil untuk bekerja jadi artisan
hingga yang paling bijak di antara
mereka adalah seorang kawan
yang mengucap, kurang lebih begini:
“kita cukup berbahagia bermiskin ria.”
Bayangkan Jika Sebuah Puisi Disalin dari Transkrip Sekretariat Kabinet Perihal Pengantar Presiden pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Senin, 2 Desember 2024.
Kemudian saya ingin ucapkan terima kasih, Saudara-saudara, prestasi1 yang sudah kita berikan, bisa dikatakan kita baru satu bulan kita mengambil alih administrasi negara ini, ambil alih2 baru satu bulan, tapi kita sudah bisa memberi kepada rakyat hal-hal yang penting. Pertama, penghapusan utang di bidang UMKM yang sudah cukup lama untuk para petani, para nelayan kita3. Saya kira ini sangat dirasakan ya, sehingga mereka sekarang bisa lebih semangat, lebih aktif kembali. Upah minimum juga naik. Terima kasih pihak-pihak yang bekerja: Menteri Tenaga Kerja ya, Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan [Menko] PM (Pemberdayaan Masyarakat), terima kasih. Juga peningkatan kesejahteraan guru4, terima kasih, terutama terima kasihnya ke Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Juga kita mampu menurunkan harga tiket pesawat 10 persen menjelang akhir tahun. Biasanya sudah lazim kalau akhir tahun harga tiket pesawat pasti naik. Terima kasih Menteri Perhubungan dan semua Menteri-menteri BUMN, terima kasih. Ini akibat team work yang baik di antara kita, di antara Saudara-saudara. Saya merasakan di mana-mana, rakyat merasa5 bahwa kita terus pada komitmen kita untuk selalu berpihak kepada rakyat6, berpihak kepada kepentingan nasional7, kita melanjutkan dasar-dasar yang sudah diletakkan oleh presiden sebelumnya, tapi kita bertekad untuk terus memperbaiki semua kebijakan, memperbaiki sistem yang perlu diperbaiki.
Bayangkan Jika Seorang Kawan Berubah Menjadi NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA
Pasal 238 (1) Pembinaan Sastra Indonesia dilakukan untuk: a. meningkatkan sikap apresiatif masyarakat terhadap Sastra Indonesia; b. meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memahami nilai-nilai yang terkandung dalam karya Sastra Indonesia; dan c. menciptakan suasana yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan Sastra Indonesia. (2) Pembinaan Sastra Indonesia dilakukan melalui: a. pendidikan sastra; b. pelatihan sastra; c. penyediaan fasilitas untuk mendorong berkembangnya komunitas sastra; d. penyediaan fasilitas untuk menyajikan karya sastra; dan e. penciptaan suasana yang kondusif untuk bersastra9.
Pasal 29 (1) Pelindungan Sastra Indonesia10 dilakukan untuk mempertahankan fungsi Sastra Indonesia sebagai sarana: a. pengenalan, penumbuhan, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai kemanusiaan; b. penyadaran dan penumbuhan sikap serta penghalusan perasaan dan budi pekerti; c. peneguhan jati diri bangsa dan penumbuhan solidaritas kemanusiaan; dan d. pengungkapan wawasan keindonesiaan. (2) Pelindungan Sastra Indonesia dilakukan paling sedikit melalui: a. pendidikan; b. pendataan dan pendaftaran; c. pendokumentasian; d. peningkatan apresiasi; dan e. publikasi.
- bayangkan sebuah bait puisi: tentang perasaan seorang siswa SD yang selalu dapat rangking satu dan orang tuanya yang merobek-robek kertas rapor si anak itu tiap akhir semester. ↩︎
- lengkapilah judul puisi berikut ini: mengambil-alih ____ (isi di sini) ↩︎
- bayangkan sebuah puisi: seorang anak dua tahun sedang belajar membedakan cara menggunakan istilah “kita” dan “kalian” dalam sebuah kalimat. ↩︎
- bayangkan, kamu pulang ke rumah dan melihat dirimu sendiri sedang menyalakan korek api, lalu mendekatkan slip gajimu ke nyala api, perlahan-lahan semua jadi abu. ↩︎
- bayangkan sebuah bait puisi: tentang perasaanmu saat memulai sebuah puisi liris dan wajib berbohong dengan kata-kata yang bullshit dan palsu tentang cinta.. ↩︎
- bayangkan, tiba-tiba telingamu dijatuhi seekor cicak, lalu ia berbisik bahwa dia akan berpihak pada nyawamu sebelum bom nuklir dari benua yang amat jauh mendarat di halaman rumahmu. ↩︎
- bayangkan ada kloset yang penuh dengan tai, saking penuhnya ia lama-lama berteriak kencang sekali hingga tetangganya yang sedang tidur tiba-tiba terbangun. ↩︎
- aku sedang membaca sebuah buku catatan
milik seorang teman baik dari Karawang
yang dua tahun ini tinggal di rumahku
tapi nasib mewajibkan ia pergi amat jauh
mengejar mimpi orang tuanya untuk segera
bergegas pulang ke kampungnya.
temanku seorang penyair kawakan
yang rela hidup miskin demi menulis sastra
mengetuk sana, mengetuk sini:
“kalian punya makanan? akan kutukar dengan puisi.”
— selalu begitu tiap hari, dengan wajah memohon.
sekarang aku tak tahu apakah ia pulang
dengan pesawat ekonomi atau jalan kaki
yang jelas peninggalannya di rumah ini
hanya sebuah buku catatan 38 lembar
waktu itu, ia beli di kios fotokopi dekat sini
dengan delapan keping uang koin lima ratus perak ↩︎ - semua halaman bukunya berisi puisi yang ditulis dengan pensil dua B
sebab katanya: “kita perlu berlatih menulis rasa bukan kata-kata saja.” ↩︎ - saking berimannya ia pada kesusastraan, ia selalu berhasil membuat bait pertama puisinya
sebagai bait pembuka paling kondusif yang pernah tertulis dalam sejarah puisi Indonesia modern, meski bait-bait setelahnya adalah bait terbusuk yang pernah ditulis oleh seorang penyair Indonesia dari era Amir Hamzah hingga Aan Mansyur, sebab akhirnya ia meninggalkan semuanya dan kapok untuk bersastra, kapok, kapok, kapok, dan tamat. ↩︎
Penyelaras aksara: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Bima Chrisanto