Browsing Category
Suara
128 posts
Melipat Kehidupan dalam Membaca ‘Urip Urup’ karya Fitri DK
Lebih dari semua simbol dan filsafat yang melingkupinya, karya Fitri DK berjudul 'Urip Urup' adalah doa dalam bentuk instalasi.
Yogyakarta Art Book Fair: Kenapa Penerbitan Artistik? Kenapa Sekarang?
Dengan Yogyakarta Art Book Fair, setidaknya ada potensi keterkaitan antara penerbitan artistik dengan gelombang demokratisasi produksi seni dan budaya yang berlangsung dua puluh tahun belakangan ini.
Dari Tribun Jadi Gerakan Jurnalisme Akar Rumput Zine Sepak Bola di Yogyakarta
Yang menarik, praktik zine sepak bola ini tumbuh dari obrolan di warung kopi, dari keresahan yang sama-sama dirasakan, dan dari semangat untuk mencatat sejarah sepak bola dari pinggir.
“Jiwa Ketok” Seni dan Kebebasan Berekspresi
Merawat 'Jiwa Ketok', sudah sepatutnya dalam praktik kerja kesenian, seniman harus mendapatkan ruang kebebasan dan hak asasinya.
Film ‘Cinta Tak Pernah Tepat Waktu’: Problem Tiga Peran untuk Perempuan
Dalam film 'Cinta Tak Pernah Tepat Waktu', sang sutradara terkesan terlalu ekstrem memangkas interpretasi cerita dalam novel.
Anti-Tur dan Demiliterisasi: Membongkar Monumen, Melawan Kekerasan Epistemik
Melalui anti-tur dan inisiasi berbasis publik, Kolektif Arungkala membayangkan militerisme perlu dilampaui dengan cara yang sangat beragam, melebar, dan meluas.
Dari Sukatani, Mahasiswa Seharusnya Belajar untuk Membunuh Narsisme dalam Gerakan
Narsisme untuk memakai almamater kampus hanyalah warisan aktivis '98 yang telah basi. Narasi historis bahwa mahasiswa pernah berhasil menggulingkan rezim 32 tahun, sekarang tak lebih dari sekadar dongeng sebelum tidur.
#IndonesiaGelap: Sudah Waktunya Bunga Mekar dan Akarnya Lesak Memberontak
Setidaknya, tagar #IndonesiaGelap jadi gerakan kekecewaan dan apa yang dirasakan rakyat atas kinerja pemerintah.
Berkaca dari Sukatani Band: Pembungkaman Ekspresi Seni adalah Kaset Lama Orde Baru
Apakah isu pemberedelan yang terjadi pada grup musik Sukatani mengulang pembungkaman ekspresi seni di era Orde Baru?
Dari Nitisemito hingga Pramoedya Ananta Toer: Membaca Sejarah dan Budaya Kretek di Kudus
Pramoedya Ananta Toer, sastrawan besar yang membaca dan mencatat sejarah-budaya industri rokok kretek di Kudus, Jawa Tengah.
Membayangkan Pasca-Mooi Indie dari Karya Theresia Agustina Sitompul dan Pidi Baiq
Mooi Indie lahir sebagai produk politik pariwisata kerajaan Belanda. Lalu bagaimana kehadiran Pasca-Mooi Indie di era sekarang?
Realitas Berulang dan Kita di Antaranya
Sepertinya kini realitas berulang kembali tentang kejinya kekuasaan menyergap manusia negeri ini. Perlahan dan pasti kembali ke dataran masa lampau.