Para penggemar musik cadas barangkali sudah tidak asing mendengar riff “Back in Black” yang menjadikan AC/DC salah satu band hard rock terhebat sepanjang masa. Atau lagu “Thunderstruck” yang menjadi lagu andalan atau barangkali tidak asing pula melihat kaos band berwarna hitam bertuliskan “AC/DC” di setiap konser-konser rock.
Setelah absen selama enam tahun, akhirnya Angus Young dan kawan-kawan kembali mengguncang industri musik dunia dengan album terbarunya, Power Up. Melalui album terbarunya, band hard rock legenda asal negeri Kangguru ini berhasil menyetrum telinga para penggemarnya!
Sebanyak dua belas lagu disuguhkan dalam album ini, tiga di antaranya adalah “Shot in The Dark”, “Witch’s Spell”, dan “Realize”. Tampak pada video musik “Shot in The Dark” para personil AC/DC yang menolak tua di usianya yang sudah tidak lagi muda tampil dengan penuh energi. Lihat saja mereka masih bervoltase tinggi dengan aksi panggungnya pada video musik tersebut.
Lagu-lagu pada album Power Up sebagian ditulis oleh Young bersaudara; Angus dan Malcolm. Oleh karena itu Power Up juga merupakan tribute bagi Malcolm Young, pendiri sekaligus gitaris AC/DC yang meninggal pada 2017 lalu karena penyakit Demensia.
Pada album ini Angus Young menarik kembali Brian Johnson pada vokalis, Phil Rudd pada drum, dan Cliff Williams pada gitar bass. Selain itu, Stevie Young, keponakan almarhum Malcolm Young menggantikan posisinya sebagai gitaris. Stevie Young sudah tidak asing lagi di AC/DC karena pada tahun 1988, ia pernah menggantikan Malcolm pada tour album Blow Up Your Video.
Pada album ini, karakter musik AC/DC tidak banyak berubah. Sama halnya dengan album-album sebelumnya, Malcolm Young seperti hadir dan memberikan energi di setiap lagu di album ini. Seperti yang dikatakan Brian Johnson, “We all felt Malcolm around us, he was there. We’re not spiritual type people, but, boy, oh boy”. Mungkin begitulah gambaran perasaan mereka sebagai sebuah keluarga besar; AC/DC.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Malcolm adalah sosok yang memiliki karakter sangat kuat di kehidupannya dan kepergiannya tidak akan menghentikannya. Ia selalu hadir di mana-mana.
Album Power Up direkam pada 2018 dan awal 2019, dan direncanakan rilis di awal 2020. Namun karena pandemi virus corona, album tersebut disimpan dan baru dirilis pada bulan November.
Album terbaru ini akhirnya sukses memuncaki tangga album di Australia, Inggris Raya, dan beberapa negara lainnya. Menurut Billboard, minggu pertama penjualan album Power Up di Amerika Serikat menembus angka 11o.000 unit. Di antaranya 71.000 penjualan dari CD dan deluxe set, 16.000 vinyl, dan 23.000 pada platform digital.
Editor: Arlingga Hari Nugroho