Kumpulan puisi ini: Menelan Sunyi, Berjalan di Pundak Harapan, dan Melihat Matahari dari Ufuk yang Sunyi. Ditulis oleh Arie Riandry Ardiansyah, seorang mahasiswa di salah satu Universitas Islam Negeri.
Menelan Sunyi
Malam mengunyah waktu dengan gigi gerahamnya
dan aku menelan sunyi seperti pil pahit tanpa air
di dalam tenggorokanku
kesepian membentuk sarang
menetaskan kenangan yang tak mau pergi
Aku duduk di ujung ranjang
menatap bayangan di dinding
ia menatap balik tanpa bicara
kami sudah terlalu lama bercakap dalam diam
saling mengerti tanpa sepatah kata
Di luar, bulan mengambang seperti noktah di kertas hitam
kota tertidur dalam dengkur lampu jalan
aku kembali menelan sunyi
kali ini dengan sedikit harapan:
semoga esok ada yang bertanya
dan aku tak perlu lagi menjawab dengan hening
Berjalan di Pundak Harapan
Di pagi yang terlipat di lengan embun
aku memanggul harapan seperti karung doa
menyusuri jalan yang entah ke mana
menuju langit yang gemetar dalam mata burung-burung kecil
Aku dengar tanah berbisik di bawah tapak
langkah-langkah luka mengaji sunyi
sementara angin memetik mimpi
dari rambut malam yang enggan pergi
Aku berjalan di pundak harapan
seperti anak kecil yang memeluk punggung bapaknya
tak tahu ke mana akan tiba
tapi percaya ada rumah menunggu di ujung senja
Melihat Matahari dari Ufuk yang Sunyi
Ia berjalan di antara pagi yang retak
menyusuri tepi waktu yang masih menyisakan bayanganmu
di langit, matahari terbit dengan warna yang tak lagi sama
seperti seseorang yang berusaha tersenyum meski hatinya patah
Udara membawa wangi yang pernah kau tinggalkan
rerumputan basah seperti pesan-pesan lama yang tak sempat dikirim
ia berdiri di sana
di bawah yang dulu menjadi saksi janji-janji
yang kini telah kau lipat bersama tangan orang lain
Burung-burung terbang rendah
menyapu bayangannya di tanah
seperti mencoba menghapus ingatan yang tak mau pergi
dan ia pun tersenyum —pahit
seperti matahari yang harus bersinar
meski tahu tak semua orang ingin menyambut cahayanya
Penyelaras aksara: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Bima Chrisanto
