BTKL: Gelaran Eksperimental Maupun Seni Kontemporer Berimajinasi Tanpa Batas

Yayasan Tonjo Foundation dan komunitas lintas disiplin menyulap proyek BTKL menjadi ruang kreasi berestetika tanpa batas.
BTKLl/dok. Yayasan Tonjo Foundation

Bergerak dengan pendekatan Dadaisme, proyek kerja aktivasi ruang ini dikerjakan secara kreatif dari berbagai sudut imajinasi yang beragam.

Berawal dari studi kasus pemeran seni modern yang diselenggarakan oleh kelompok bernama Xiamen Dada. Teman-teman kolektif kesenian asal Jogja bernama Yayasan Tonjo Foundation menemukan salah satu arsip dokumentasi dimana kelompok avant-garde radikal yang muncul di China pada tahun 1980-an ini memiliki konsep yang absurd dan kesempatan untuk menemukan karya seni yang dibuat. Sebuah pameran besar yang muncul dari gerakan seni Tiongkok 85 New Wave ini secara terang-terangan membongkar, merusak, dan akhirnya membakar karya seninya sendiri di alun-alun didepan Museum Seni Rakyat Xiemen saat itu.

Xiamen Dada Burns Artwork (Arsip AAA)

Berangkat dari hasil temuan yang didapatkan melalui dokumentasi foto maupun artikel website AAA (Asian Art Archive) itu kemudian menjadi refleksi dan memanifestasikan banyak sekali pertanyaan tersendiri bagi Yayasan Tonjo Foundation untuk membangun projek kerja bernama BTKL sebagai aktivasi ruang berkarya untuk bisa memunculkan nilai estetika yang beragam dan tidak melulu hanya pada estetika visual.

Tonjo memilih tempat bekas pengolahan limbah air Kota Yogyakarta berlokasi di area kampung wisata Taman Sari, Patehan, persis dibelakang Pasar Ngasem. Proyek kerja yang diberi nama BTKL ini dibuat bukan sekedar sembarang pilih dan disengaja. Menggunakan pendekatan sosial dan hasil interaski bersama masyarakat lokal, proses dinamika itu kemudian menghasilkan beberapa pengetahuan baru dan cerita sejarah mengenai ruang BTKL.

Warga setempat daerah Ngasem menyebut tempat itu Balai Teknik Kesehatan Lingkugan atau disingkat BTKL. Aktivitas sosial warga setempat dengan BTKL sudah menjadi keseharian dalam urusan pekerajaan ataupun sekedar untuk rekreasi. Pertumbuhan ekosistem dilokasi BTKL tersebut membawa ide dan tanggapan bagi Yayasan Tonjo Foundation untuk membangun sebuah ruang kreatif dengan mengajak beberapa teman lintas disiplin Yogyakarta seperti Broken Pitch, Serikat Seroja, Ruang Gulma, Ufuk, Indisczinepartij dan lainnya. Aktivasi ruang ini akan berlangsung secara terbuka pada tanggal 29 Mei 2022 muali pukul 09.00 sampai dengan 18.00 WIB.

Entah sedikit atau banyak, baik atau buruk, peristiwa yang Tonjo dapatkan bersama teman-teman secara sadar membentuk praktik kerja yang berkesinambungan untuk membuat proyek BTKL menjadi ruang berdistribusikan kesempatan. Kesempatan berkarya dan berkreasi seliar mungkin, maupun kesempatan dimana Tonjo berserta teman-teman lintas disiplin lainnya memiliki posisi yang setara dan sekreatif mungkin untuk membangun ruang BTKL dengan berbagai sudut imajinasi yang beragam.

Orek-Orek Xiamenhaha/dok. Yayasan Tonjo Foundation

Proses ini tentu merupakan hasil kolaborasi dan bukan semata-mata proyek tunggal Tonjo, tetapi proyek kerja bersama bagi siapapun yang hadir dan terlibat didalamnya. Dengan cara bermain, berinovasi, merespon ruang menggunakan gaya dan cara apapun, termasuk hanya bernafas di BTKL. Hasil proyek kerja kreatif ini nantinya akan menghasilkan berbagai macam karya yang nantinya akan diproyeksikan dalam berbagai ouput seperti tulisan, vedio, maupun beragam visual/ilustrasi yang kemudian akan dipamerkan bulan September di perpusatakaan Asia Art Archive, Hong Kong.

Gelaran ini mejadi peristiwa eksperimental seni kontemporer absurd maupun berestetika mengadung imajinasi liar yang mempertanyakan kondisi pra/pasca peristiwa proyek BTKL. Dengan dikelola secara kelompok dan menyimpan sedikit maupun banyak presetase berkesenian, proses kolaborasi ini akan menjadi proyek kreatif yang tidak saling terkait melahirkan estetika baru maupun amatiran.

Editor : Tim Editor Sudutkantin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts