Sebuah platform jejaring dari para pelaku kreatif bernama Jala Skena bergandengan dengan FSTVLST menggelar pertunjukan musik bertajuk IST FESTIVAL 2023. Pertunjukan ini merupakan sebuah perayaan atas ribuan pertemuan yang telah terjalin dan terawat oleh jejaring Jala Skena dan FSTVLST di dalam ekosistemnya.
IST FESTIVAL akan berlansung di area parkir Transmart Maguwo Yogyakarta, pada tanggal 19 November 2023. Vokalis FSTVLST, Farid Stevy, memberikan penjelasan bahwa dalam perjalanan FSTVLST sebagai band, juga mempunyai ketertarikan dengan kerja-kerja berjejaring.
“Sejak tahun 2021 sudah mulai membangun jaringan bersama teman-teman muda, terutama di LIB. Kemudian dari sana mulai muncul berbagai kegiatan hingga sampai saat ini,” ujar Farid saat konferensi pers di LIB, Yogyakarta, Jumat (10/11).
Jala Skena yang diwakili Yuka Sakalingga, turut menjelaskan bagaimana platform jejaring ini tergerak untuk menggelar pertunjukan IST FESTIVAL. Menurutnya, Jala Skena yang tercetus sejak 2021 untuk mengarsipkan dan mendokumentasikan geliat kreatif dari teman-teman di berbagai daerah, sudah saatnya untuk merayakan pertemuan bersama.
“Berkat kekuatan berjejaring, Jala Skena dipertemukan dengan orang-orang yang punya mimpi dan roh yang sama. Jala Skena juga tumbuh dan berkelindan bareng dengan FSTVLST sehingga dapat melahirkan perayaan atas pertemuan dalam bentuk Ist Festival,” kata Yuka.
Apa yang FSTVLST mulai dalam ragam gerakan mandiri dan upaya Jala Skena dalam merawat jaringan kreatif lalu dimanifestasikan ke dalam beberapa entitas seperti Panggung Dara Setara, Panggung Merch Fest, dan Panggung Warisan. Dara Setara mewakili konsep kesetaraan gender, Music Merch Fest adalah penghargaan terhadap ekosistem dan cenderamata musik, dan Arisan Warisan sebagai siasat berjejaring anak muda lintas daerah melalui panggung musik.
Farid mengatakan ragam gerakan tersebut menjadi menarik dan tepat untuk dikembalikan lagi ke mereka sebagai bentuk perayaan atas pertemuan yang terawat, kemudian diiringi presentasi album kedua FSTVLST. Pertunjukan musik IST FESTIVAL juga menjadi momentum FSTVLST untuk mempresentasikan album kedua bertajuk FSTVLST II (2020) yang belum pernah dirayakan secara utuh hingga tiga tahun lamanya sejak perilisan.
“Setelah album kedua dirilis di tahun 2020, tidak pernah dipresentasikan secara lengkap di tiap pementasan. Hal itu menjadi hutang kepada publik,” tutur Farid.
Memanfaatkan jaringan kreatif yang dimiliki Jala Skena, pertunjukan musik ini berisi ragam musisi/band rintisan yang terlibat dengan jejaring tersebut dari berbagai kota di antaranya: The Melting Minds (Gunung Kidul), The Jeblogs (Klaten), The Kick (Yogyakarta), Louis (Sukoharjo), Syrian (Salatiga), Gardenia (Banjarnegara), Barmy Blokes (Surakarta), RFRNDS (Yogyakarta), RTAG (Tegal), Shock Monkey (Pati), Trigga Coca (Klaten), FM Abends (Klaten), Tossing Seed (Magelang), dan Yusuf and Beny (Surakarta).
Musisi jaringan tersebut nantinya akan berbagi panggung dengan FSTVLST (Yogyakarta) dan jaringannya: Soegi Bornean (Semarang).
Sejalan dengan keinginan merawat pesan dalam kalimat “mengingat bagaimana ini bermula”, IST FESTIVAL sekaligus menjadi ungkapan rasa terima kasih FSTVLST kepada jaringan yang telah memulai perjalanan bertahan mewujudkan cita-cita bersama kelompoknya masing-masing.
Ada beberapa fasilitas yang disediakan seperti booth merchandise, water station, sampai lapakan food and beverages terpilih di Pasar Dara Setara. Pengunjung disarankan membawa tumbler dan diharapkan dapat membuang dan memilah sampah sesuai dengan jenisnya.
Untuk turut serta mengambil peran merayakan pertunjukan musik IST FESTIVAL 2023, penjualan tiket sudah tersedia melalui kanal Blibli.com dan on the spot. Informasi terkini tentang IST FESTIVAL dapat dilihat melalui kanal media sosial Instagram @fstvlst dan @ist_festival.
Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: dok. IST FESTIVAL