Kumpulan puisi ini berisi enam ayat puisi yang ditulis oleh Suden, seorang penulis sekaligus peneliti dari Kolektif Arungkala.
Mengenang 7 Hari Kepergian Pacarku
—untuk kekasihku, aku berkati pernikahan kalian
Ayat (i)
Kemarahan adalah lalu lintas paling keruh
Sepanjang Jalanan Pogung
Bergemuruh lalu lalang siang malam
Seperti peluit polisi di Persimpangan Affandi
Mungkin kita saling bersahut
Seperti deru klakson menjelang lampu hijau
Mungkin juga saling menampik
Seperti kemacetan bertemu sirine di simpang Parangtritis
Aku melaju dari utara ke selatan
Membawa motor beat serta segenap tubuhku di sana
Sementara pikiranku masih tertinggal di Condongcatur
Dan kita hanya akan bertemu
Pada seremoni agung
Pernikahanmu
Ayat (ii)
kita sepasang kekasih
yang berbulan madu menjelang pemilu
di buku sejarah
Sebelum program lima tahunan
Mengintervensi ciuman terakhir kita
Dan sebungkus kondom tersisa
Pada 10 detik
Berakhirnya adu argumen
Kita sepasang kekasih
yang berbulan madu menjelang pemilu
di buku sejarah
Sebelum program makan siang lucu
mengokupasi pelukan terakhir kita
dan lima batang teks simposium
Berhasil mendefinisikan hubungan kita
Ayat (iii)
Barangkali kebenaran
Adalah kerudung yang menyingkapnya
Jubah yang melilitnya
Seragan yang mendisiplinkannya
Struktur kesadaran
Takluk pada tata bahasa sayang
Mereka Takluk pada seperangkat aturan baku berbahasa
Lalu perlahan menjarah struktur anatomi tubuhku
Sementara kata terpenggal
Kata sibuk berkelit
Kata telah membunuh moral
Kata telah memfasilitasi penyimpangan
Kata berubah jadi produk kesadaran itu sendiri
Ayat (iv)
Sayangku,
Pertemuan kalian
adalah jalinan kuratorial paling suci
dalam kronik sejarah seni kontemporer abad ini
Maka kuberkati pernikahanmu,
dengan darahku
dengan tulangku
beserta segenap usus dan empeduku
Maka,
minumlah darahku
kerokotilah tulangku
kunyah semua usus dan empeduku
ambilah tanpa sisa
Jika cinta tak lagi menyertai,
biarkan potongan tubuhku menyertai kalian
Sayangku,
aku berkati pernikahan kalian
dengan mas kawin seperangkat tubuh dan jiwaku
Dibayar tunai!
Maka bulan madu kalian
adalah penebusan dosa bagiku
Ayat (v)
Perihal cinta,
kita hanya diberi waktu 2 menit sayang
Sebelum satuan tugas mendobrak pintu kamar kostmu
Lalu membawamu ke markas para bandit
Ayat (vi)
—untuk kekasihku
yang jutilus sambi nyongyang:
aku janda
tapirap pirap pirap
mama-mama muda (baca tiga kali sehari)
telehape telehape
Kambing deng kambing
mo baku dapa Ayam ayam
Pam pam pam basilet
Mar ternyata binatang
Memang kita sa curiga
Kalau torang dua
Suka main di belakang
Pam pam pam basilet!
Penyelaras aksara: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Suden