Untukmu Gadis Berjilbab Biru; Kumpulan Puisi Bima Rizki

Kumpulan puisi ini; “Untukmu Gadis Berjilbab Biru”, “Kita”, dan “Ratu Malamku”, ditulis oleh Bima Rizki Pratama. Seorang pemuda yang kerjaannya freelance sebagai 3D artist sambil sesekali nulis puisi untuk mencurahkan perasaan.


Untukmu Gadis Berjilbab Biru

Untukmu gadis berjilbab biru
Yang senyumnya selalu kutunggu
Hadir di kala lamunanku
Apakah ini yang dinamakan kagum dalam bisu

Hei gadis berjilbab biru
Kau datang kepadaku
Sementara semesta berkata dengan tersipu
Wahai anak muda, ini waktumu

Gadis berjilbab biru
Kau berdiri di depanku
Dengan berjuta warna baru
Membawa pesan dari si pemilik rindu
Anugerah terindah tlah kukirim untukmu

Oh gadis berjilbab biru
Waktu akan terus melaju
Bersama iringan langkah kita berpacu
Hadirmu selalu membekas di benakku

Oh gadis berjilbab biru
Andai kita dapat selalu bersama
Hingga ujung waktu

Kita

Duduk termenung di ruang kerja
meratapi kisah yang sudah-sudah
tertawa mengingat masa indah kita
duduk berdua di lobi kampus tercinta

terdiam terlalu lama di meja kerja
menatap layar laptop yang menjengkelkan
seluruh tanggung jawab yang harus diselesaikan
tak akan pernah bisa kuselesaikan

ku putuskan menulis lagi kisah-kisah kita
2 tahun, 3 tahun ke belakang, huh
masih segar dan membekas di hati
tak pernah bisa hilang begitu saja

apa yang kau rasakan saat kita pertama bertemu?
itu yang kutanya pada kenangan
apakah kau merasakan yang aku rasakan?
nyaman dan tak ingin berpisah

semesta terus mengelana bersama penduduknya
burung-burung berkicau menertawakan kisah hidup manusia
aku di sini menulis kata demi kata
merangkum cerita kita yang suatu saat akan menua bersama

pada senyummu yang membekas di ingatan
ada setitik rindu yang tinggal
ada seribu kenangan yang abadi
ada kamu yang memikat hati

ku letakkan pena untuk beristirahat sejenak
namun kisah kita terus berlanjut
ku mencoba mengingat saat bersamamu
bukan saat-saat yang biasa ku rasakan

semuanya terasa seperti benalu
tak mau lepas dari tubuh
sempat ku bergumam
apa ini yang dimaksud…

ku tak mau melanjutkan kata
bukan karna mulut yang tersedak kenangan
atau otak yang lumpuh karena mengingatmu

biarkan semuanya mengalir
toh kisah ini akan berakhir
namun tidak dengan rasa ini padamu…

 

Ratu Malamku

malam menggigit mencabik kulit hingga tulang
siksanya melebur bersama rindu yang mengapi-api
kau datang dengan senyum khasmu
ratu malamku.

rambutmu terurai panjang, bibirmu merah merekah
kau datang dengan sebuah janji
menemaniku hingga mati
oh ratu malamku

Kau selimutiku dengan kata pengantar tidur
kau hangatkanku dengan sifatmu yang menenangkan
kau nyanyikanku dengan tawamu yang lepas
kau nyamankan aku dengan dekapmu yang erat

ratu malamku
matamu yang indah, tak berhenti menatapku
memberikan ribuan pesan untukku
ku artikan dengan perlahan seiring dinginnya malam
ku rasakan kau mencintaiku dengan penuh arti

oh ratu malamku
abadilah bersamaku..

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Playlist Setengah Sadar, Lima Lagu Andalan saat Mabuk

Next Article

Selamat Satu Tahun!

Related Posts