Idul Adha 1441 Hijriyah dan Momen yang Hilang di Hari Raya

Rahma Kusuma

Saat merayakan Idul Adha, menu seperti tongseng, gulai, dan sate kambing atau sapi jelas menggugah selera. Bisa dibayangkan bukan enaknya menu tadi. Nulisnya aja sampai ngiler. Bahkan baunya aja udah bisa kecium dari sini saking enaknya. Hati-hati kebawa mimpi ya. Nanti didatengin sama sapi dan kambingnya lho.

Perayaan Idul Adha 1441 Hijriyah tahun ini mungkin tidak seperti Idul Adha tahun sebelumnya. Apalagi kalau bukan karna si virus korona yang belum ilang-ilang. Ilang nya kapan? Nobody know. 

Tradisi yang biasanya ketemu keluarga, silahturahmi sembari naikin tensi, kadar kolestrol, dan tentunya berat badan nggak bisa terlaksana. Eh, sekarang cuma bisa ngerayain di rumah masing-masing aja. Ya bisa si silahturahmi, tapi lewat Zoom atau video call. Tapi, kalau mau ketemu dan kumpul biar tetap aman, batasin orang dan jaraknya ya. 

Momen Idul Adha yang “berbeda” di tahun ini juga berdampak buat para pedagang hewan kurban tentunya. Kalau buat hewan kurbannya sendiri kurang tahu ya. Mungkin nanti bisa ditanyain sendiri.

Tradisi memilih dan membeli hewan kurban menjadi kurang “greget” dan tak seperti biasanya.  Bahkan pedagang hewan kurban dikabarkan sepi pengunjung. Mungkin juga ada yang mengalami penurunan penjualan. Sampai-sampai ya harus kreatif untuk jual si kambing dan si sapi via daring. Yang biasanya orang dateng langsung buat liat dan pilih kambing atau sapi yang mau dibeli, sekarang cuma bisa memandang lewat layar gawai. Kalaupun ada yang harus datang langsung ke tempat jual hewan kurban, harus berpikir 2 sampai 3 kali. 

Sebenernya, pasti ada kepuasan tersendiri pas mau beli kambing atau sapi secara langsung. Ada proses negosiasi harga antar pedagang dan pembeli. Ada proses memilih kambing dan sapi mana yang bagus, sehat, dan layak untuk menjadi kurban yang nantinya dimasak. 

Kembali soal perayaan Idul Adha, padahal yang membuat suatu perayaan hari raya menjadi terasa hangat dan berkesan bagi masyarakat adalah tradisi kumpulnya. Apalagi bisa bersama dengan sahabat, keluarga, teman, atau tetangga. Peristiwa menikmati satu hari tanpa beban, saling tertawa, saling berbagi cerita, dan mungkin berbagai daging kurban tentu berharga. Momen ketika semua anggota keluarga, sahabat, dan tetangga saling bercengkrama dan berbagai cerita tentang segala hal juga selalu mengasyikkan. 

Ya walaupun kita nggak bisa ngerayain Idul Adha seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi kalian masih bisa kok nikmatin lezat dan gurihnya daging kurban yang sudah dimasak. Ya tentu saja yang udah dimasak dong, kalau masih mentah agak jijik ya. 

Jangan lupa buat bagi-bagi ke tetangga, keluarga, dan temen kalau udah mateng. Kalau masih ragu dan bimbang waktu masak daging kurban, Youtube bisa diandalkan buat liat tutorial cara mengolah daging kurban. 

Oh ya, terakhir ada pesen-pesen nih… 

Buat kalian yang merayakan Idul Adha 1441 Hijriyah, saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha ya. Semoga momen Idul Adha tahun ini tetap penuh berkat, penuh sukacita, dan tentu saja sehat selalu. Selamat menikmati lezatnya daging kurban. Hati-hati tensi naik, kolestrol dan berat badan juga dikhawatirkan ikutan naik! Buruan cek lab dan cek tensi abis makan daging kurban ya!

 

Editor: Agustinus Rangga Respati

1 comment
  1. Makan secukupnya, berbagi dan berkurban adalah makna dri Iedul Adha. ..ssst barusan dapat bingkisan daging kurban dri tetangga nih..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Mulai Bercocok Tanam, Berawal dari Explore Instagram

Next Article

Ajip Rosidi, Kabar Duka Dini Hari