Sebuah mini album puisi berjudul “Memulai” karya Imanuela Dhimas. Sebuah ikhtiar di awal tahun 2021 dengan menulis puisi Dhimas mencoba menanam benih baik untuk setiap proses yang akan dihadapinya. Memulai dan melaksanakan.
Doa Sang Pencipta
Aku berdoa kepada diri-Ku sendiri
Memohon ampun kepada diri-Ku sendiri
Dan aku berharap baik kepada diri-Ku sendiri
Aku akan memulai sebuah cerita dengan harap baik
Ohh.. baik bagi-Ku semoga bagimu
Atas nama-Ku Aku berdoa
Amin!
Lima Belas Detik Hari Ini
Duduk menghadap layar hidup
Sebatang rokok di tangannya
Sisa ampas kopi di cangkir
Rasa bingung melanjutkan rasa
Harus memulai dari mana?
Sebagai Manusia
Terkadang kita sebagai manusia lupa
Lupa bagaimana caranya mendengarkan..
Kadang kita sebagai manusia lupa
Lupa bahwa kita terlalu banyak menuntut..
Kadang kita sebagai manusia lupa
Lupa akan rasa menghargai orang lain..
Kadang kita sebagai manusia lupa
Lupa untuk memaafkan..
Kadang kita sebagai manusia lupa
Lupa memanusiakan orang lain..
Kadang kita sebagai manusia lupa
Lupa bersyukur tentang dirinya..
Kadang kita sebagai manusia lupa
Lupa bahwa semesta Esa ikut serta
Kadang kita sebagai manusia lupa
Lupa bahwa kita manusia..
Mengakhiri Januari
Mengakhiri Januari tidaklah semanis lagu Glenn Fredly
Ceritanya tidak sepahit lagu Glenn Fredly
Aku bisa mengakhiri Januari dengan versi baik
Harap baik, dengan alur yang tidak mundur
Memilih maju dengan segala kemungkinan
Banyak bulan yang sedang menunggu kita
Menunggu tulisan cerita kita
Hanya kita yang bisa menciptakan cerita itu baik apa tidak
Aku mengakhiri Januari tdak semanis lagu Glenn Fredly
Tidak sepahit lagu Glenn Fredly
Mari akhiri bulan Januari
Mari mengakhiri Januari
Aku Ingin Selesai Seperti Mereka
Mereka terlihat tersenyum manis
Senyum manis merayakan kemenangan
Kemenangan atas proses yang mereka mulai
Aku ingin senyuman manis itu..
Senyuman manis merayakan diri
Diri yang telah menang atas proses
Proses yang sudah aku mulai
Aku ingin selesai seperti mereka…
Yang merayakannya di dunia maya
Tetapi tidak melupakan dunia nyata
Aku ingin itu..
Imanuela Dhimas.
Foto: Dion Rahaditya Krisna.