Kumpulan puisi ini: Renjana Malam, Menjahit Luka, dan Zona Teman ditulis oleh Bima Rizki Pratama. Seorang pemuda yang kerjaannya kantoran sambil sesekali nulis puisi untuk mencurahkan perasaan.
Renjana Malam
Pada malam malam ini
Kutemukan renjana dalam dirimu
Menghasut mimpi dan jejak alam ku
Memberi remah remah surgawi
Kutemukan manis dalam kehangatan malam
Bersetubuh lagi dengan aliran darah ku
Kenanglah malam malam ini sayang
Kau adalah renjana dari renjana
Datanglah setiap aku ingin melenguh
Bawakan aku remah remah itu
Tiada lagi alasanku keluar malam ini
Sebab renjana menemaniku sekali lagi
Sampai tiba saatnya ia pergi.
Menjahit Luka
Kau pernah memberiku luka
Meski kau sendiri menyadarinya
Dan meski kau terpaksa melakukannya
Aku menerimanya dengan pasrah..
Luka yang kau beri itu masih membekas
Meski sudah berabad-abad berlalu
Tetapi tetap tak pernah membuatku melupakan
Rasanya terluka olehmu
Namun aku sangat menikmati luka itu
Ya, aku sangat menikmati
Seperti aku menikmati kopi di tepi sawah sewaktu senja
Begitu nikmat rasanya, meski pahitnya kopi tak dapat kubantahkan.
Zona Teman
Pertemanan yang membawa kita sejauh ini
Dengan segala keluh kesah, tawa, perhatian dan
Berbagai rasa candu untuk saling bersama
Pada nyatanya kita tak pernah bersama
Hanya jalan beriringan untuk saling melengkapi
Bukan saling mengisi
Apalagi saling jatuh hati
Kita tak melakukan itu
Kutinggalkan bunga di tempat yang pernah kita lalui
Ia akan menjadi saksi
Harumnya kisah kita berdua
Indahnya kebersamaan kita
Temanku…
Berat untuk berkata, ringan untuk merasa. Pada akhirnya kita adalah bulan dan mentari yang tak pernah bersama
Penyelaras aksara: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Akwila Chris Santya Elisandri

Memberi luka mengiris sepi,
Semakin teringat semakin perih…
Memberi luka mengiris sepi..
Semakin teringat semakin perih..