Tulisan ini merupakan bagian dari pengarsipan festival cendera mata musik, Music Merch Fest. yang berlangsung di tahun 2023.
PURWOKERTO – Seperti sudah jodoh, kita dipertemukan dengan Music Merch Fest (MMF) 2023. Awalnya memang sudah mengetahui soal MFF, dari dosen kami yang sering kali share melalui sosial media Instagram-nya. Sampai pada akhirnya ada kabar bahwa konsep MMF bisa nikmati dan dirayakan bersama oleh siapa pun.
Mengetahui kabar tersebut tentunya kami tidak ingin menyia-nyiakan momentum keren ini, di mana sebelumnya kita sudah punya agenda gigs di kampus di bulan yang sama, hanya berbeda tanggal saja. Memang begitu spesial program gigs yang kita mimpikan sejak lama ini, pengen punya acara musik di kampus sendiri tapi rutin dan visinya pingin bentuk ekosistem musik aja di kampus.
Oleh sebab itu, kami coba berkomunikasi dengan band, tenant, dan pihak-pihak terkait bahwa ada pengunduran tanggal untuk pelaksanaan gigs demi ikut perayaan MMF 2023. Dengan kekuatan doa dan cinta, kita cepat bergerak untuk mengoneksikan program MMF dengan beberapa relasi yang kami punya, khususnya pada ragam store merchandise band, band lokal Purwokerto, studio sablon, dan elemen lain yang kami coba libatkan.
Alhamdulillah meskipun terhalang jarak karena dari kita udah pada mudik mau lebaran, bisa terkumpul sebelas tenant yang mengisi di MMF Purwokerto yang berlangsung di parkiran DSP IT Telkom, Purwokerto. Adanya MMF cukup memancing beberapa band berambisi merilis merchandise-nya di tanggal yang sama, 30 April lalu. Ini membuktikan bahwa ruang-ruang untuk band mempromosikan, menjual, atau hanya sekadar memamerkan sangat dibutuhkan dan memanfaatkan momentum ini.
Pada saat acara kami melihat dan mulai memahami bahwa bikin acara musik bukan hanya ingin party aja, tapi senang lihat orang-orang pada jualan, majang merchandise-nya, ada momen jual beli, menemukan artefak-artefak album band, hingga bocah nangis pingin beli baju band. Di sini terlihat bahwa ada antusias dari para pengunjung atau orang yang datang ke acara. Ada experience baru dalam menikmati acara musik, terkhusus di kampus.
Ya pokoknya dalam perayaan ini bukan menjadi ajang bersaing, bukan ajang mencari siapa yang paling senior dan junior, bukan ajang siapa kamu siapa saya, bukan ajang bersirkel-sirkelan, tapi justru pada momentum dan perayaan ini menjadi agenda silaturahmi, kolaborasi, serasi, relasi, motivasi, dan mengayomi. Oh iya, kemarin tercatat sekitar 17 performance, 11 tenant, 9 tenant FnB, fashion, craft, dll.
Harapan terakhir mungkin nanti ada agenda MMF se-Indonesia tapi menjadi satu titik kumpul. Misalkan tahun 2029 MMF di Purwokerto, di isi oleh kota-kota yang sudah menjadi bagian penyelenggara MMF di kotanya. Jadi ada rotasi MMF seluruh Indonesia, sepertinya seru dan bisa ikut tur untuk main ke kota lain. Dan juga bisa bawa merchandise band-band lokal untuk diperkenalkan di kota lain.
Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul dan dokumentasi: volume.gigs