Mengusahakan Perniagaan Demi Eksistensi Bermusik | Music Merch Fest 2023

Dari sini, kami bisa kembali mengusahakan perniagaan untuk kemudian diputar demi eksistensi band mengerjakan kerja utama: bermusik.

Tulisan ini merupakan bagian dari pengarsipan festival cendera mata musik, Music Merch Fest. yang berlangsung di tahun 2023.


BANDUNG – Festival yang namanya masih baru terdengar untuk kami jadi sangat menarik di circle kami; teman-teman dari Bandung, khususnya yang terhimpun dalam satu almamater kampus. Dengan bermodalkan ‘babarudakan’, alhamdulillah bisa terciptanya perayaan kecil kami yang pertama dengan fokus berniaga. Di Music Merch Fest (MMF) 2023 Bandung, semua terjadi dari, oleh, dan untuk kami, teman-teman di Bandung pada Jumat, 5 Mei 2023 di Seko Coffee.

Spirit kolektif yang sederhana, sangat gamblang terlampir di proposal MMF yang disebar. Kami bisa mengembangkan dan merayakan dengan cara dan rasa kami, tanpa ada pikiran soal traffic, buyer, cuaca, dan lainnya yang membebani.

Bisa kami bilang untuk perayaan kali ini di Bandung adalah “nongkrong jeung barudak, tapi dijudulan!”.

Sekali lagi, spirit inilah yang kami butuhkan, pemantik kecil nan asik yang mampu membangunkan lagi semangat teman-teman pemusik, perupa, sampai perintis brand lokal yang ada di lingkungan kami.

Suasana perayaan kemarin cukup sederhana namun tetap padat isi dan membahagiakan karena pengunjung yang datang didominasi teman-teman kami sesama almamater kampus. Cuaca yang berulang kali hujan cukup deras justru membuat suasana semakin hangat. Lantunan musik pilihan dari Vertè Plateau terus mengiringi malam yang basah itu.

Tak sedikit, celetukan ide-ide dan rencana yang tertunda dari teman-teman (pengunjung) kembali terbangunkan karena mereka jumpa di acara ini. Memang nongkrong itu sangat penting ya!

Inti acara sebenarnya soal perniagaan, tapi masih belum jadi perhatian dan konten utama bagi pengunjung karena terbatasnya ruang kami (pelapak dan kontributor) untuk merancang sudut lapak jadi lebih menarik perhatian pengunjung. Tapi tak apa, semuanya butuh proses dan MMF kemarin jadi pemantik yang sangat krusial bagi kami untuk menyambut ide-ide ‘nakal’ lainnya nanti.

Semoga perayaan kecil ini akan terus ada, berkembang namun sederhana dan semakin mendorong roda ekonomi musik lokal bahkan lebih dari itu (di luar musik dan merchandise) di daerah kami. Karena cara menikmati musik sejatinya bukan hanya melihat penampil di atas panggung saja toh?

Rilisan fisik di MMF Bandung (dok. @Neusantara_)

Merawat Eksistensi Bermusik dalam Perniagaan

Cendera mata menjadi benda yang membanjiri kota kami, karena di Bandung banyak lahir brand lokal yang didukung tenaga produksi yang terus berkembang. Namun di sisi lainnya, cendera mata yang terkhusus pada musik dan emerging band  menjadi hal yang terkadang terasa berliku. Mulai dari proses kreasi artwork/desain produk, produksi, dan marketing yang bermuara pada pembeli.

Adanya gelaran yang khusus membicarakan cendera mata musik (lokal) menjadi wadah dan momentum yang sungguh menggembirakan.

Kami bisa kembali mengusahakan perniagaan untuk kemudian diputar demi eksistensi band mengerjakan kerja utama: bermusik, seperti recording, mixing, mastering, tour, dan produksi cendera mata lainnya.

Selain menjadi salah satu media pengenalan dan kenangan, cendera mata dalam momen MMF Bandung 2023, menjadi pemantik produktivitas pemusik untuk kembali masuk ke studio latihan hingga menggarap materi musik baru.

Suasana musik MMF Bandung dipandu oleh Vertè Plateau (dok. @Neusantara_)

Ruang Berkumpul Tahunan

Sekali lagi, spirit positif kami serap dengan sangat baik dari perayaan ini. Pemusik kembali masuk ke studio latihan sampai rekaman, juga kembali menyapa ilustrator andalan mereka untuk kembali memproduksi cendera mata musik. Lebih fokus ke perayaan kemarin di Seko Coffee, ternyata ekosistem musik dan merchandise bukan hanya mempertemukan pelapak dan pembeli, tapi lebih dari itu juga menjadi acara reuni bagi kami. Banyak sekali ternyata teman-teman yang hadir dan baru berjumpa lagi setelah bertahun tidak saling sapa di media sosial, sekadar “ngupi” bareng seperti dulu. 

Satu lagi yang menjadi menarik, adanya upaya dan wacana rutinitas tahunan MMF sangat disambut postitif teman-teman Bandung. Sembari meminta izin dalam tulisan ini, kami berencana membawa spirit ini menjadi acara rutin di Bandung, dalam ruang lingkup kecil dulu saja.

Sedikit, sederhana, namun hidup.


Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul:
@Neusantara_

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts