[MMF Gunungkidul] Festival Cendera Mata Jadi Momentum Pengarsipan | Music Merch Fest 2023

Music Merch Fest (MMF) terbukti jadi gerakan untuk membuka ingatan kembali khususnya bagi para musisi dan para kolektor.

Tulisan ini merupakan bagian dari pengarsipan festival cendera mata musik, Music Merch Fest. yang berlangsung di tahun 2023.


GUNUNGKIDUL – Berawal dari ngobrol bersama Pak Farid Stevy jam dua malam, kemudian langsung ditodong perihal festival cenderamata yang sebelumnya kami tak tahu apa itu. Sialnya, tanggal pelaksanaannya sisa seminggu lagi. Kemudian berpesan agar Gunungkidul bisa turut serta dalam festival tahun ini dan digarap oleh kami, Ruas Jari Collective.

Merespons Music Merch Fest 2023, Ruas Jari membuat perayaan bersama ala kami di Sinambi Wedangan, Gunungkidul, 30 April 2023. Meskipun dalam jangka waktu yang lumayan mepet kami tetap mencoba meresponsnya. Kami awali dengan membuat submisi agar teman-teman semua yang memiliki merchandise band berkenan ikut serta dalam pameran kecil-kecilan kami. Dalam perjalanannya, ternyata sambutan baik kawan-kawan Gunungkidul menghampiri. Beberapa teman band maupun kolektor bersedia mengirimkan merchandise-nya.

Koleksi rilisan fisik di MMF Gunungkidul (dok. Ficky Akkas)

Ada kisah menarik ketika kami mencoba mengumpulkan merchandise itu. Ternyata, kesadaran mengarsipkan merchandise band-band Gunungkidul belum begitu baik.

Sebenarnya band-band Gunungkidul sudah banyak membuat merchandise, bahkan dalam kurun waktu yang cukup lama. Namun, ya sekadar membuat merchandise saja belum ada kesadaran untuk mengarsipkannya.

Music Merch Fest (MMF) terbukti jadi gerakan untuk membuka ingatan kembali khususnya bagi para musisi dan para kolektor. Sayangnya, banyak sekali rilisan fisik band yang tidak ditemukan artefaknya ataupun ditemukan dalam keadaan yang tidak baik. Bahkan ada juga rilisan fisik yang sudah digunakan oleh bapak dari pemiliknya untuk ngarit dan mencari pakan ternak, ataupun malah sudah jadi lap di rumah. Sayang sekali bukan?

Kemudian dalam pelaksanaannya, karena merchandise band Gunungkidul yang bisa diselamatkan dan layak dipamerkan hanya sedikit, akhirnya kami juga turut memamerkan merchandise band-band nasional yang kami peroleh dari para kolektor. Harapannya, agar band lokal (Gunungkidul) bisa tergerak untuk membuat ataupun mengarsip kembali merchandise-nya dan bisa turut serta dalam Music Merch Fest tahun depan.

Penampilan Berieroots di MMF Gunungkidul (dok. Ficky Akkas)

Pada saat hari pelaksanaan festival, ternyata antusiasme pengunjung sangat baik. Bahkan melebihi ekspektasi kami yang mana pamflet publikasi kami baru kami rilis sehari sebelum pameran berlangsung.

Bisa dibilang ini merupakan pameran merchandise band pertama yang dilaksanakan di Gunungkidul.

Menariknya, ada beberapa artworker dari Gunungkidul yang menggarap artwork band-band nasional. Namun sayangnya kami mengetahui informasi tersebut pada saat MMF berlangsung.

Melihat respons yang sangat baik dari para musisi, kolektor, maupun penikmat musik akan adanya MMF di Gunungkidul, maka dapat kami putuskan bahwa kami ikut dalam gelaran festival selanjutnya di tahun 2024. Terima kasih telah mengajak kami untuk berpartisipasi dalam gelaran MMF tahun ini. Sampai jumpa di gelaran festival selanjutnya.


Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Ficky Akkas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Transisi Terjal Sastra Yogya 2000-an: Peristiwa, Komunitas, sampai Sastra Cyber

Next Article

Konser Rimpang Efek Rumah Kaca: Indahnya Melawan dalam Harmoni Refleksi Kehidupan