Kumpulan puisi ini; Sodom, Dosa, dan Tumbal, ditulis Antonius Wendy. Seorang muda yang menyukai sastra dan sedang belajar Bahasa Inggris di Universitas Widya Dharma Pontianak.
Sodom
Izinkan aku memakai sayap malaikat yang masih belia
Aku akan terbang mengitari ekstase kebahagiaan
Ketika gemintang menari di jubah sepi yang kukenakan
Dan terbuai aku dalam silau cahaya yang jinak itu
Aku terlena denganmu, cintaku yang tersembunyi
Dengan sayap yang menerbangkan aku hingga langit ketiga
Sebelum pada akhirnya kau raib begitu saja
Dan aku mengambang dalam gelap kekosongan semesta
Dan aku perlu membunuh para malaikat lagi dalam diriku
Untuk kuambil kembali sayap mereka. Kembali mencarimu
Hubungan kita bagai jarak antara nikmat dunia dan maut
Sedangkan aku sendiri dalam belenggu yang kusebut cinta
Dosa
Tuhan tidak marah Ia dijadikan simbol
Dalam peperangan dan pembantaian
Tuhan tidak marah Ia dijadikan tameng
Yang digunakan melindungi kesalahan
Tuhan tidak marah Ia dijadikan doa-doa
Yang menyuarakan kebencian dan dendam
Tapi Ia akan marah ketika mengetahui
Kamu melakukan seks di luar pernikahan
Tumbal
/1/
Adakah kau lihat cerah kebenaran
Di mata orang yang sudah mati?
Wangi kematian dari liang kubur
Dan ibadah ratapan di nisan
Bisa menjadi nyala obor
Bisa menjadi hiruk pikuk
Bisa menjadi jejak darah
Sepanjang jalanan kampung
/2/
Tapi satu hal yang harus kau tahu
Riwayat orang mati tak bisa berbohong
Ketika cerita mereka loncat dari mulut
Ke mulut
Ke mulut lain lagi
Ketika derita mereka muncul dari otak
Ke otak
Ke otak lain lagi
Menjelma nyala obor
Menjelma hiruk pikuk
Menjelma jejak darah
Sepanjang jalanan kampung
/3/
Matahari turun dan tenggelam
Dalam kolam amarah dan api
Bulan naik dan menyembul
Bermandi paras orang mati
/4/
Ketahuilah, wahai hati yang gelap
Wahai mata yang diperbudak nafsu
Dan mulut yang ditunggangi dusta
Kebenaran di mata orang mati
Memerangi kebodohan dan kebohongan
Yang sudah tak bisa dipisahkan itu
Dan kematian mereka lebih tajam
Dari lidah khotbah kemuliaan kalian
Yang kotor dan palsu
Karena selalu
Selalu saja
Dunia membutuhkan tumbal
Dan biasanya itu tumbal nyawa
– Akhir tahun 2020 –