Kumpulan puisi ini: Alegori, Angan ingin Angin, Jika Waktunya, Apakah Cita-cita, dan Perjalanan Kita ditulis oleh Zuhal Zurrifki Hakim, seorang yang mulai aktif menulis sejak 2017.
Alegori
Pelan-pelan cahaya masuk ke dalam tubuhmu
Lalu keluar menjadi air terjun
Dan tumbuhlah dedaunan juga pohon rindang
Nyawa-nyawa terselamatkan olehmu
Saat kemarau tiba
Aliranmu mengering
Tak lagi deras seperti sediakala
Lalu kauminta kepada pemilik tanah
Untuk menggantikan batu menjadi air
Padanya pula kau berjanji
Esok akan kaukembalikan
Bukan berbentuk semula
Tapi berupa buah-buahan dan semak belukar
Inginmu terkabulkan
Selang beberapa waktu
Kaumenjadi limpahan air bah
Menenggelamkan pelataran
Menghanyutkan janji-janji
Tanah pun bersumpah
Mengutukmu menjadi batu cadas
Mengeras sampai jutaan tahun akan datang
zuzuhakim
/2020
Angan ingin Angin
Tubuh bergelimang tabuh
Nyalanya ada di ujung hari
Tentang yang sungguh
Menumpuk dalam sanubari
Kepastian akan ditaruh
Diikat mati supaya takkan lari
Walaupun akan setengah lumpuh
Pada akhirnya menjadi ciri
Doa ini telah luruh
Seperti daftar intisari
Berharap akan utuh
Lewat pelukan jemari
zuzuhakim
/2020
Jika Waktunya
Laut terpaut seumuran kita
Leluasa menerangkan gelisah
Habis dan tamatlah segala keramaian
Didiamkan badai yang tumpah
Menjurus kepada daratan
Terindukan tulang-belulang
Ingin direbahkan
Kaki-tangan lelah dan pulang
zuzuhakim
/2020
Apakah Cita-cita
Apa itu cita-cita?
Mungkin citra, Cinta
Apa itu keinginan?
Mungkin angan, Angin
Apa itu kebutuhan?
Mungkin tabuh, Tubuh
Apakah cita-cita ditakdirkan?
Mungkin akan hadir
Bisa saja hanya mampir
atau hampir
zuzuhakim
/2020
Perjalanan Kita
Kita diciptakan lewat paduan suara
Jerit-rintih tiap malam; doa yang bersemayam dalam tubuh
Dalam setahun masa penantian
Di hari raya kita dikumpulkan sebab bentang jarak
Terpaksa kita bentangkan ulang
Jarak-jarak zaman terbuang
Siapa kira, kita, sampai pada titik ini
Bertahan dengan napas yang pengap
Sengaja dirapatkan segala hal rancu
Atau kita disengaja
Dipertemukan sepasang mata
Disewakan dari sebuah puisi
zuzuhakim
/2020