Kumpulan puisi ini: Belajar Jatuh, Lelah, Tapi Tak Boleh Lesu, dan Kurikulum Hidup ditulis oleh Valentino S. Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang terinspirasi oleh penulis lokal seperti Joko Pinurbo dan Ahmad Tohari.
Belajar Jatuh
Katanya masa muda itu masa belajar.
Tapi setiap kesalahan
ditandai dengan tinta tebal,
diberi label gagal
sebelum sempat mengerti sebabnya.
Aku hanya ingin jatuh,
dengan pelan,
di lantai yang tak memantulkan ejekan.
Tapi dunia ini semacam ruang ujian
yang tak menyediakan penghapus,
dan selalu mengawasi
seolah aku pencuri
padahal hanya anak kecil
yang baru belajar berdiri.
Lelah, Tapi Tak Boleh Lesu
Kami semua lelah.
Tapi kelelahan harus dibungkus rapi,
dalam senyum,
dalam “oke kok,”
dalam stiker WhatsApp yang tertawa paling keras.
Di grup keluarga,
aku menyapa dengan kata “semangat,”
padahal aku sendiri
sedang ditinggal oleh tubuhku sendiri.
Tidur dianggap malas,
diam dianggap apatis,
padahal kami cuma ingin beristirahat
tanpa perlu menjelaskan apa-apa.
Tapi dunia ini tak suka istirahat—
ia hanya memeluk
yang tetap bisa berjalan
meski lututnya berdarah.
Kurikulum Hidup
Orang-orang bertanya,
kenapa aku belum lulus juga.
Padahal aku sudah naik-turun tangga,
mengisi daftar hadir,
menghadiri kelas yang tak mengerti aku.
Mereka tak melihat
berapa kali aku bangun dari malam
yang memaksaku bercakap
dengan kecemasan yang tak bisa kutulis
di kolom KHS.
Katanya hidup harus terencana,
tapi siapa yang membuat silabusnya?
Dan kenapa tak pernah ada mata kuliah
untuk bertahan tanpa panggung?
Tanpa piala? Tanpa pengakuan?
*KHS: Kartu Hasil Studi
Penyelaras aksara: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Bima Chrisanto
