Sudah Gebuk Ditimpa Pagebluk
Tangis berderu-deru
Tampak awan hitam sedu
Menilik rupa manusia
Terbanjiri dukacita
Ibu diam sunyi senyap
Menunggu anak kembali
Membayang anak di pangkuannya
Membisik-bisik kisah masa tua
Sang anak bekerja saban hari
Berselimut keringat raganya
Sejak surya membangunkannya
Hingga bulan menidurkannya
Bekerja di tengah wabah
Memenuhi keadaan yang melasah
Sudah gebuk keadaan, ditimpa pagebluk
Berharap semua membaik, tak muluk-muluk
Jitar, 2020
Postulat Sang Besar
Kebenaran ada dalam
Mulut sang besar
Dengan lantang, di hadapan khalayak
Berbicara kebenaran
Intonasi yang keluar dari pita suaranya,
Bergemuruh meruntuhkan ihwal percaya
Khalayak kecewa
Mendengar ucapan dengan ludah yang menodai keyakinan
Seperti bapak dan ibu sekalian,
Perlu kembali belajar
Apa itu pembuktian
Sungguh, itu harus
Tidak semena hanya berbicara lantang
Tanpa pemikiran matang
Khalayak membiru
Menyimak postulat sang besar
Editor: Endy Langobelen
Luar biasa