Cerita Menjelang Sore: Kumpulan Puisi Kanaya Adzani

Kumpulan puisi ini: Sapaan Sang Mentari, Cerita Menjelang Sore, dan Berbincang Dengan Malam ditulis oleh Kanaya Adzani. Mahasiswi Ilmu Komunikasi di Yogyakarta, gemar menulis apapun yang datang secara tiba-tiba.


Sapaan Sang Mentari

Bak primadona, pagi adalah sebuah penantian
Bukan sekedar hari, namun juga suatu penanda
Ketika sinar itu tiba
Luka lainnya baru saja dimulai

Matahari adalah tulang rusuknya
Pelangi dan hujan bagaikan selirnya
Yang hari hendak tunjukkan
Pada semua makhluk bumi

Jangan ajari pagi bersedih
Sebelum malam menuntutnya
Mentari tahu, malam pencemburu
Karena senja bercerita padanya

Cerita Menjelang Sore

Tidak dengan pagi
Tidak dengan malam
Ia tahu banyak tentang keduanya
Tentang bagaimana keduanya saling meludahi

Mentari terlalu sibuk dengan egonya
Sedang rembulan, meringis tiada hentinya
Berharap keduanya terikat kehendak tuhan
Mempertemukan keduanya disela pukul lima

Hingga pada akhirnya
Sore adalah tempat mereka beristirahat
Sore membersamai mereka
Bagai perayaan mati rasa

Berbincang Dengan Malam

Cukup banyak yang malam curahi
Tentang bagaimana ia iri dengan sejuknya pagi
Tentang bagaimana keinginannya untuk dibersamai oleh pelangi
Yang tidak mungkin akan ia dapati

Malam terasa lebih kelam, seakan bumi dengan sengaja mengucilkannya
Malam nyaris menjerit
Lagipula, apa pinta malam? 
Barangkali tidak sebesar pagi dan matahari

Saat itu juga, malam bersedih bersamaku
Mendamba setiap delusi menyenangkan
Tapi, belum sempat kami sudahi
Mentari kembali tiba, berniat mengurung kami


Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Akwila Chris Santya Elisandri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Tujuh Perhentian di Kamar Kosan: Kumpulan Puisi R. Braja Restu

Next Article

Despotisme Baru: Tantangan Terhadap Kualitas Demokrasi Indonesia