Melanglang 2025: Menjadi Amatir, Meneroka Arena Baru

Sekarang, Sudut Kantin Project sudah lima tahun.

Yang menarik, angka lima dalam kepercayaan Feng Shui China kerap diasosiasikan dengan angka keberuntungan. Angka lima juga melambangkan jumlah indra yang dimiliki manusia. Angka lima juga memiliki kelekatan pada jiwa petualang serta mudah beradaptasi dengan perubahan.

Hal itu jadi selaras dengan apa yang ingin Sudut Kantin Project capai dalam usianya yang baru ini. Di tengah keruhnya pasar wacana kebudayaan, kami ingin tetap bersikukuh pada tema-tema yang dekat dan terjadi di sekitaran. Di sela-sela kerja yang ditekuni tiap hari, cita-cita untuk tetap bergeliat di kisaran jurnalisme warga, subkultur, dan sastra tetap berkobar.

Lima tahun ternyata jadi waktu yang cukup untuk menahbiskan diri menjadi kelompok amatiran. Selain jauh dari kata profesional, amatiran dirasa lebih cocok untuk apa yang kami percaya di Sudut Kantin Project ke depan.

Yang sering salah kaprah, amatir bukan berarti tidak becus atau kurang mumpuni. Sebaliknya, amatir justru diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan atas dasar kesenangan dan sering kali bentuknya bukan pekerjaan.

Dalam buku Menjadi Generasi Pasca-Indonesia: Kegelisahan Y.B. Mangunwijaya (1999), amatir justru menjadi pilihan jalan hidup yang bisa ditekuni.

“Menulis bagi saya adalah kebahagiaan seorang amatir,” tulis Romo Mangun di salah satu bab buku tersebut.

Amatir sendiri memiliki akar kata amare yang artinya mencintai dan amator yang berarti pecinta. Untuk itu, menjaga api kecil yang telah tesulut setengah dekade lalu adalah cara kami menjaga cinta itu.

Setahun ke depan, mungkin Sudut Kantin Project akan mengurangi sibuk dengan diri sendiri. Kesempatan yang ada tampaknya akan dipertaruhkan dalam pertemuan-pertemuan untuk meneroka arena yang baru atau ladang bermain yang kiwari dalam keamatirannya.

Tentu saja arti arena di sini tidak sama dengan apa yang didefinisikan Pierre Bourdieu dalam teori strategi kekuasaan. Kami hanya ingin punya kesadaran, apa yang telah kami lakukan selama ini mungkin juga bersambut gayung di belahan gagasan lainnya, dan seharunsya memang benar terjadi. Untuk itu, perjalanan ke depan adalah deretan perkenalan-perkenalan baru.

Dengan menghadirkan diri di arena yang baru, kami berharap dapat bertukar cerita dan berjejaring dengan sekawanan lain yang barangkali menyerupai kami, atau berbeda sekalipun.

Apapun itu, kami tak pernah berhenti percaya, setiap cerita di depan mata atau di tempat lain adalah bagian dari peradadaban dunia yang lesat. Tak bisa diingkari, setiap narasi punya hak yang sama untuk muncul dan mendapatkan perhatian.

Akhir kata, Sudut Kantin Project mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang urun tangan selama periode ke belakang. Besar harapan kerja-kerja semacam ini bisa terus diestafetkan.

Tak bakal terhalang bentuk, Sudut Kantin Project adalah sebuah pengembaraan panjang dan siasat membangun jaringan, dalam laku amatir.

Selamat lima tahun!

Sukap
Juru Tafsir Skena

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Realitas Berulang dan Kita di Antaranya

Next Article

Panggung Pasar Hewan Pengasih Kulon Progo, Saksi Pertunjukan ‘Sabung’ Capellen

Related Posts