Melalui seni, kegiatan The School of Hope mengajak peserta untuk mengasah empati yang terdapat dalam diri.
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja atau biasa disingkat dengan PSBK merupakan pusat seni yang bergerak mendampingi dan mendukung penuh masyarakat dalam melestarikan budaya sebagai bagian penting dalam proses pembelajaran. Pada masa pandemi Covid-19 seperti ini, PSBK tentunya tetap bergerak dan berkembang. Salah satu kegiatan yang dilakukan PSBK adalah dengan adanya kegiatan seni kolaborasi.
Kali ini PSBK berkolaborasi bersama kelompok seni dari Inggris bernama The Paper Birds . Kolaborasi ini dalam bentuk seni digital yang bernama The School of Hope. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 14-19 Juni 2021 ini tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku demi mencegahnya penyebaran virus Covid-19.
Dalam laman resmi PSBK, 17 anak muda peserta The School of Hope dari Indonesia ini akan bergabung dengan lebih dari 200 anak muda lainnya dari berbagai negara, seperti Inggris, Belgia, Amerika Serikat, dan Kanada untuk menyuarakan perubahan bersama-sama di proyek seni digital ini. The Paper Birds juga bekerja dengan para akademisi dalam merancang rangkaian materi pembelajaran di The School of Hope.
Tema empati menjadi pilihan sebagai materi pembelajaran di The School of Hope. Untuk pelaksanaan di Indonesia, tiga seniman multidisiplin digandeng untuk terlibat sebagai fasilitator dalam kegiatan ini antara lain Beni Sanjaya, Gladhys Elliona, dan Devi Nur Safitri.
Kegiatan yang diikuti oleh 17 anak muda ini tentunya memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Salah satu yang menarik perhatian adalah kehadiran teman tuli dan teman dengar. Mereka aktif terlibat dan menghasilkan karya yang tidak kalah keren.
Selama mengikuti kegiatan, kita tidak hanya asal berkarya dengan apa yang kita punya, tetapi kita juga dituntut untuk membuat karya yang tidak biasa. Misalnya jika kamu suka menari dalam berkarya, belum tentu pada kegiatan ini kamu akan menari, namun bisa saja kamu akan menggambar dalam berkarya. Itulah yang dilakukan selama kegiatan berlangsung; belajar secara individu maupun berkelompok, sehingga tentu membuat kita kaya akan ilmu-ilmu baru.
Menariknya lagi, hal semacam itu dilakukan di setiap akhir kegiatan The School of Hope. Di awal kegiatan sebelum masuk ke materi, akan ada selalu diskusi karya di mana kita akan mengkritik dan menyampaikan pendapat terkait karya-karya kita yang kita buat di hari sebelumnya.
Karya-karya yang mereka buat tentunya tidak lepas dari tema yang diangkat yaitu tentang empati yang terdapat dalam diri manusia. Karya ini juga hasil kreatif dan manifesto harapan mereka tentang masa depan. Pada akhirnya proses dan karya-karya ini akan dikemas dalam sebuah film pendek dan ditayangkan secara global di akhir tahun 2021.
Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto: Sito Adhi Anom/Media PSBK
Hello everyone…
My name is allia
How are you? Fine?
I am okay
How old are you?
I am 15 years
Muhadesta Junior High School
Thank you all…
Haii
I’m fine thanks, an i’m 22 years old