Kebiasaan menyisakan-membuang makanan atau food waste memiliki dampak buruk bagi kelangsungan manusia dan lingkungannya.
Sering kali tindakan menyisakan dan membuang makanan menjadi hal yang lumrah kita temui di kalangan masyarakat. Faktanya, tindakan yang dianggap sepele ini berdampak pada tingginya angka rata-rata pembuangan makanan di Indonesia. Berdasarkan data dari The Economics Intelligence Unit, setiap orang di Indonesia per tahunnya mampu menghasilkan 300 kg limbah makanan. Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil food waste kedua terbesar di dunia setelah Arab Saudi dengan 427 kg setiap orang per tahunnya.
Kepala Perwakilan Badan Pangan PBB (FAO) juga menjelaskan apabila sampah makanan di Indonesia dihitung, maka beratnya dapat mencapai 13 juta ton yang setara dengan makanan yang seharusnya dapat dinikmati oleh 28 juta orang. Tentu hal ini cukup memprihatinkan mengingat bahwa masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum tercukupi kebutuhan pangannya, mulai dari menderita kekurangan gizi hingga meninggal dunia karena kelaparan.
Permasalahan yang ditimbulkan oleh isu food waste bukan hanya terkait pangan dan kemanusiaan saja, namun juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan kita. Melakukan food wasting atau perilaku menyia-nyiakan makanan yang masih layak akan membuat makanan tersebut berakhir di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan membusuk.
Gas yang dihasilkan dari makanan busuk inilah yang akan memicu timbulnya gas metana. Dikutip dari kompas.com, gas metana merupakan gas rumah kaca yang 21 kali lipat lebih berpotensi meningkatkan pemanasan global daripada karbondioksida. Food waste, perlahan tapi pasti dapat menimbulkan dampak buruk yang signifikan terhadap lingkungan kita.
Meskipun cukup rumit, namun aktivitas menyisakan dan membuang makanan dapat kita cegah dengan tindakan yang sederhana, kita dapat melakukan gerakan secara kolektif untuk memerangi isu food waste ini secara total. Melalui tindakan tidak menyisakan dan membuang makanan secara percuma, membuktikan bahwa kita sudah turut berkontribusi terhadap keselamatan lingkungan.
Isu food waste merupakan isu yang terlihat mudah dan kurang berdampak secara langsung bagi lingkungan, sehingga isu ini sering kali diabaikan oleh masyarakat. Padahal apabila kita meremehkan isu ini, food waste akan memberikan dampak buruk yang besar bagi lingkungan terutama efeknya pada global warming.
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk memerangi kebiasaan menyisakan dan membuang makanan, mulai dari mengefisienkan stok makanan, memilih makanan imperfect produce yang masih layak, dan lain sebagainya. Namun yang paling sederhana untuk dilakukan adalah dengan mengubah perilaku maupun kebiasaan sehari-hari kita saat mengonsumsi makanan. Mengambil porsi makanan secukupnya dan tidak membuang sayuran maupun buah-buahan yang masih layak konsumsi adalah langkah nyata yang dapat kita lakukan untuk memerangi isu food waste.
Mari perlahan ubah perilaku kita dengan mengonsumsi makanan secara efisien dan menjadi pahlawan bagi bumi kita. Yuk, lawan food waste!
Editor: Arlingga Hari Nugroho