Yogyakarta – Arcoiris merupakan sebuah band beraliran pop punk yang terbentuk di Boyolali, yang sebelumnya bernama Deaf Dog (2014). Namun, pada tahun 2018 terjadi pergantian nama band ini dari Deaf Dog menjadi Arcoiris, dan sekarang berbasis di Yoyakarta. Pergantian nama ini ditandai dengan lahirnya single mereka berjudul Luka yang ditulis oleh Yustino (ex-guitarist). Arcoiris sendiri beranggotakan Antonius Bayu (bass & vokal), Abraham Michael (drum), Pandu Wicaksono (gitar), Lion Bagaskara (gitar), dan Albeth Prana (gitar).
Menandai tahun ketiga selama perjalanan bermusiknya, Arcoiris mendaur ulang single berjudul Luka yang pernah diciptakan pada tahun 2018. Lagu ini memiliki makna khusus bagi kedua personelnya: Bayu dan Michael. Menghadirkan warna baru yang jauh berbeda dari versi sebelumnya, “Luka” (2021) terasa lebih melankolis dengan sentuhan string. Sedangkan terciptanya “Luka” pada versi pertama (2018) terinspirasi dari pengalaman pribadi salah satu personel mengenai rasa sakit (luka) yang ditimbulkan dari perpisahan yang dialaminya pada masa itu.
Hal tersebut dituangkan dalam lirik bagian reffrain, “…kini semuanya t’lah hilang saat dia datang, ungkapkan semua kesalahanku di masa lalu. Biar ku menanggung luka, hapus air mata, ku hanya bisa berdoa, semoga kau selalu bahagia”.
Terdapat perbedaan persepsi mengenai “Luka” pada kedua versi lagu ini. Pada “Luka” versi pertama, emosi yang ingin dihadirkan oleh Arcoiris kepada para pendengar adalah emosi yang menggebu-gebu, layaknya seorang remaja yang mengalami perpisahan dan harus ditunjukkan kepada seisi dunia agar batinnya terasa lega. Namun, pada “Luka” versi kedua ini, emosi yang ingin dihadirkan adalah emosi seseorang yang lebih dewasa dalam menyikapi sebuah perpisahan; lebih stabil dan tenang, walaupun dalam prosesnya masih akan teringat kilasan memori mengenai perpisahan tersebut.
Akhir kata, pada tanggal 17 September 2021, pendengar sudah dapat merayakan perpisahan untuk kedua kalinya bersama Arcoiris melalui berbagai platform musik digital.
Penulis: Nurul Fajri
Editor: Dion Raharditya Krisna