Bujangan di Malam Hari; Kumpulan Puisi Kristophorus Divinanto

Empat puisi dalam kumpulan Bujangan di Malam Hari ditulis oleh Kristophorus Divinanto atau lebih dikenal dengan nama Divin. Guru SD yang rajin membaca manga dan menonton anime. Beberapa karya yang telah dipublikasi antara lain, Melarung Sesaji Pilu, Kota yang Menggigil (puisi), Elegi Secangkir Jamu, dan Sebentar Lagi Pagi (cerpen).


Pesta

Ruang yang remang masih meraung
Sajak pilu memoar mengeja luka
Senandung dawai desing peluru
Percik darah melukis tanah basah
Kilau pedang mencumbu tengkuk
Pekat racun tersamar air mineral
Lantunan musik isyarat kebencian
Mereka bersetubuh hebat dengan dosa
Pergi ke sudut menghirup sedikit surga
Ojol mengantar semesta yang mabuk
Sementara kebencian kian subur
Usai bumi ditanami bibit peluru.

Cirebon, 26 Februari 2019

 

Mahasiswa Bangkot

Mahasiswa bangkot duduk di warmindo
Bimbang di kelopak matanya
Sesak di setiap doa malamnya
Lelah di setiap ketikan jarinya
Sesatnya sibuk mencari arah

Ada semangat yang sebenarnya lelah
Ada mulai yang mudah berkata sudah
Ada pertanyaan yang dianggap tabu
Ada teriak pesan yang berbalas bisu
Ada tanda tangan yang riuh diburu

Dan akhirnya,
lulus hanyalah neraka
dengan apinya yang lain.

Jogjakarta, 17 Januari 2021

 

Bujangan di Malam Hari

Bujangan-bujangan itu bernyanyi
Elegi patah hati dinyanyikan tanpa henti
Di balik lirik sedihnya bersembunyi
Merayakan malam yang kian sunyi
Mengakhiri penat dalam satu hari

Bujangan-bujangan itu juga tertawa
Berbagi pilu di atas tikar yang sama
Gagal hari ini bukan jalan buntu mereka
Mengamini doa yang sama di hari berbeda
Menyangkal patah yang tumbuh di hatinya

Wonosobo, 14 Februari 2021

 

Manusia Perak

Mereka terlatih menyangkal lelah
Terik matahari jadi atap rumah
Asap hitam pengharum ruangnya
Apill dan aspal meja kerjanya
Mengkilat mencuri perhatian
Berharap hidupnya diperhatikan
Sorot matanya tajam, nanar, kosong.
Berharap perutnya tidak lagi kosong
Tubuhnya terbasuh cat perak
Demi dibelinya dua gram perak

Purworejo, 10 Maret 2021

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Selamat Berduka; Kumpulan Puisi Imanuela Dhimas

Next Article

Pentas; Kumpulan Puisi Benny Pradipta

Related Posts