Selamat Berduka; Kumpulan Puisi Imanuela Dhimas

Sebuah mini album puisi berjudul “Selamat Berduka” karya Imanuela Dhimas. Bercerita tentang rasa duka yang menjalar sekujur tubuh penulis sebab kehilangan orang terkasih dalam keluarga. Selain merasakan duka, penulis juga merasa suka terhadap duka yang tercipta. 


Katanya Kakek Tidur?

Sssssttttt!!!
Kakek sedang tidur, jangan ganggu!
Jika ingin mengobrol nanti saja, jika kakek terbangun
Herannn,
Bagaimana kakek bisa tertidur, jika rumah ramai sekali.

Ssssstttt!!!
Kakek sedang tidur, jangan ganggu!
Jika ingin mengobrol nanti saja, jika kakek terbangun
Hadehhh!!
Kok semakin ramai sih kalian!!
Kakek sedang tidur, jangan ganggu!!
Jika ingin mengobrol nanti saja, jika kakek terbangun!! 

Orang semakin ramai, lantunan demi lantunan dilantunkan.
Sampai aku sadar kalau aku sedang tidak sadar
Berpikir.. memahami konsep tidur kakek yang unik 

Kek, kakek bangun, di luar banyak tamu, ingin bertemu dengan kakek.

Dan kakek tetap saja nyenyak dengan tidurnya. 

 

Karanganyar, Jawa Tengah 

 

Ibu Menangis 

Seorang ibu memiliki bapak yang sangat ia sayangi
Tetapi kali ini ibu kecewa karena bapak yang ia sayangi pergi
Ibu menangis..
Tidak paham konsep waktu yang cepat dan sulit ditebak
Dalam isak tangisnya ia berucap,

“pak, yang tenang ya..”
“bapak udah selesai..”
“semua baik, semua baik..” 

Dengan tangan mengelus nisan yang tampak anyar. 

 

Karanganyar, Jawa Tengah 

 

Tiga Teman Wangun 

Aku memiliki tiga teman wangun
Seolah mereka datang ingin menghibur
Padahal pikiran masih terngiang kakek dikubur
Jogja – Solo ditempuh
Dengan rai yang belum sempat dibasuh
Aku memiliki tiga teman wangun
Yang mana pada waktu hampir subuh mereka belum bangun
Tiga teman wangunku tertidur di depan pelataran
Dengan latar dengkuran 


Terima kasih tiga teman wangun
Kalian membuat aku tertegun
Dengan perasaan yang masih belum rukun
Kakek yang tidak terbangun. 

 

Karangpandan, Jawa Tengah 

 

Memahami Firasat 

Hari itu aku tidak mengingat hari ini
Kejadian yang sekarang terjadi seolah sudah diberitahu
Diberitahu namun tidak secara langsung
Lucunya aku dituntut paham akan segala macam
Bentuk
Kejadian
Kode
Atau apapun itu…
Ahh!! Pikirku aku peka? 


Pekaku tidak terpikir. 

 

Karangpandan, Jawa Tengah 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Panjul dalam Lakon: Mudik

Next Article

Bujangan di Malam Hari; Kumpulan Puisi Kristophorus Divinanto

Related Posts