Find the Way | Cerita Pendek Leni Honin

foto. Akwila Chris Santya Elisandri

Tali bersimpul di sekujur tubuh Milka, kenapa?

Saat ini matahari sudah mulai terbenam, langit mulai berwarna jingga kekuningan. Di dalam sebuah ruko pinggir kota, ada seorang perempuan yang duduk di atas kursi kayu. Kursi tersebut terletak di tengah ruangan yang lumayan luas. Tapi, pandangan Milka sepenuhnya gelap dan dia tidak bisa bergerak leluasa. Apa yang terjadi?

Pada pagi harinya, Milka berangkat ke sebuah studio rekaman untuk mencatat laporan hasil uji coba penggabungan suara sebagai bahan utama dalam skripsinya. Dia membawa alat perekam suara dan perlengkapan lainnya di dalam tas ransel itu. Kemudian pergi ke restoran langganan keluarganya untuk mencicipi menu baru spesial sekaligus mengisi energi sebelum mulai beraktivitas di awal hari.

Lalu setelah Milka ingat-ingat lagi, dia langsung berada di tempat ini dengan keadaan gelap dan menakutkan. Dia berusaha untuk terbebas dan menyingkirkan benda yang ada di kepalanya, tapi tentu saja usaha tersebut berujung sia-sia.

Hingga beberapa saat kemudian, terdengar suatu suara yang membuat Milka tersontak. Suara tersebut perlahan semakin jelas, Milka menyadari bahwa suara tersebut merupakan langkah kaki manusia. Milka tidak bisa bicara karena mulutnya pun tersangga oleh sesuatu, ia pun sudah pasrah dan lelah saat berteriak tadi.

Akhirnya, orang tersebut sudah tepat di dekat Milka, dia melepaskan semua yang mengganggu pergerakan Milka, penyangga mulut, tali yang melingkupinya sepanjang tubuh, dan penutup mata. Itulah sebabnya keadaan sekitar terasa gelap dan menyeramkan.

Setelah hal-hal tersebut dilepaskan oleh orang misterius itu, Milka ingin mengetahui siapa orang itu? Mengapa dia bisa di situ? Mengapa dia melepaskan semua hal ini? Tapi sayangnya, orang tersebut memakai topi dan jaket hitam. Ia segera menghilang dari pandangan. Milka yang bingung tidak terlalu memedulikan orang itu. Dia langsung mencari jalan keluar dari ruangan itu. Milka berkeliling dan terus berputar-putar.

Sampai akhirnya ia menemukan persimpangan jalan yang memiliki dua jalur. Milka mencoba untuk berjalan ke arah kiri. Dia ingin memastikan bahwa jalan tersebut merupakan jalan yang benar. Tak sampai  semenit, dia hampir saja berteriak saat melihat darah yang berceceran. Darah itu ada di samping tembok dan di bawah lantai.

Itu memang benar darah manusia. Milka yang panik tiba-tiba ditarik kerah bajunya oleh seseorang di sana. “Aku rasa jantungku akan meledak tak lama lagi.” Begitu kalimat yang muncul sekelibat di pikiran Milka.

Orang itu adalah sosok yang melepaskan ikatan dari tubuh Milka tadi. Milka dapat langsung mengenali dari topi dan jaket yang dipakai orang tersebut. Walaupun Milka masih diliputi rasa ketakutan yang besar, tetapi kali ini dia benar-benar akan menanyakan siapa sebenarnya orang itu.

Setelah beberapa menit keadaan dan situasi hening, Dia pun menjawab bahwa Dia juga disekap di ruko itu. Saat Dia akan mencari jalan keluar, Dia menemukan Milka yang terikat seperti dirinya, maka itu Dia langsung membebaskannya. Namun, Dia segera berlari dari ruangan tersebut karena khawatir bahwa itu adalah jebakan. Akhirnya mereka bertemu lagi di tempat ini. Tempat yang terdapat banyak bercak darah di sekitarnya.

Mereka lalu memutuskan untuk bekerja sama demi keluar dari tempat asing dan menyeramkan itu. Mereka berjalan ke arah sebaliknya, sangat berhati-hati dan waspada. Yap, mereka menemukan sebuah pintu. Setelah beberapa waktu, tidak disangka akhirnya mereka berhasil keluar.

Mereka segera membuka pintu itu dan tiba-tiba saja seluruh letak properti dalam ruko tersebut berubah dan berpindah. Tentu saja mereka panik dan terus mencoba untuk tenang, tetap berkepala dingin. Sayang, mereka harus mencari ulang jalan keluar tersebut.

“Bagaimana ini? Haruskah kita menelusuri ulang?” ucap Milka.

“Ah! Aku juga tidak mengira akan ada hal seperti ini, mau bagaimana lagi, kita cari ulang!”

Dengan keahlian dan kemampuannya sendiri, mereka berhasil menemukan sebuah kunci untuk membuka pintu ruko. Mereka khawatir dan sedikit kapok sebab kejadian tadi. Dia mencoba untuk memasukkan kuncinya dan berhasil. Tak disangka mereka akan benar-benar keluar dari ruko menyesatkan itu.

Baru kali ini, mereka benar-benar bersyukur merasakan udara sejuk yang menyapu tubuh. Melihat keadaan dunia luar dan kehidupan orang lain.

Setelah itu … ”Cut!!!” kata sutradara di bawah tenda. Semua orang bertepuk tangan mengapresiasi hasil kerja keras seluruh orang yang terlibat. Proses syuting film Find the Way pun akhirnya selesai, karakter Milka dan Dia berhasil keluar dari ruko tersebut.

 

Penyelaras Aksara: Agustinus Rangga Respati
Foto sampul: Akwila Chris Santya Elisandri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Wiwitan FSTVLST, Doa Persiapan Makarya

Next Article

Spektrum Ritualisme Pesisir Karangbolong