Sarang Kelamin | Puisi Antonius Wendy

Sarang Kelamin

Seorang gadis sekolah mencari cinta
Setelah pacaran yang berulang kali gagal semua
Maka ia mencoba aplikasi online pencari cinta

Ia upload foto cantiknya di internet
Dengan tambahan kata-kata puitis
Memohon untuk mendapat cinta sejati

Banyak lelaki mengiriminya pesan mesum
Banyak lelaki mengiriminya foto kelamin
Banyak lelaki minta isap teteknya

Inikah cinta? Pikirnya

Tapi para lelaki itu senang fotonya
Bahkan mau membayar uang juga
Untuk foto telanjang dirinya

Ada juga yang minta video call
Saling melepas pakaian
Lalu onani bersama

Gadis itu masih tak terjamah penis lelaki
Gadis itu masih murni dan belum mengerti
Tapi ia tergoda kesenangan para lelaki

Hingga ia suatu hari panik serasa dibakar
Ketika diancam foto dan videonya disebar
Oleh lelaki yang memintanya uang besar

Lelaki yang tak jelas identitas online nya
Dan gadis itu hanya tahu namanya saja
Dan belum tentu itu nama aslinya

Inikah mesin pencari cinta? Pikirnya

Aku tak punya uang, tulis gadis itu
Aku mohon jangan peras aku, tulisnya lagi
Aku akan buat sesukamu, tulisnya gemetar

Datanglah padaku, jawab lelaki itu
Sendirian saja, jawabnya lagi
Hanya kita berdua saja, pesan berakhir

Maka gadis itu pun mencoba menemuinya
Di alamat yang diberikan begitu saja
Di tempat gelap tanpa ditemani sesiapa

Gadis itu merasa ditikam hatinya
Karena lelaki itu membohonginya
Ada banyak lelaki di sana

Inikah hukuman dosa cinta? Pikirnya

Gadis itu diperlakukan bagai boneka
Yang hanya ada untuk kepuasan semata
Oleh para lelaki yang tak dikenalnya

Dirobek dan dicabik bajunya
Diraba dan disambar tubuhnya
Hingga luka pun dicampur sperma

Lalu gadis itu dibiarkan sendiri di sana
Bagaikan seekor kucing yang sekarat
Di suatu tempat gelap tanpa sesiapa

Ponselnya telah dirampas para lelaki itu
Dompetnya telah dirampas mereka juga
Dan ia sendirian tanpa identitas apa saja

Perih luka di sana sini
Kedinginan di sana sini
Dan isi mulutnya bagai kertas kering

Esok hari mayatnya ditemukan
Oleh petugas kebersihan
Dan gadis itu jadi incaran para jurnalis

Pihak keluarga menangis dan bersedih
Pihak kepolisian terganggu kasus baru
Pihak wartawan senang ada berita panas

Inikah cinta yang diburu masa kini?

Apakah lelaki-lelaki itu merasa bersalah?
Adakah mereka mengingatnya dalam doa?
Ataukah gadis itu hanya jadi bahan tawa?

Hanya Tuhan dan mereka yang tahu

 

— Februari 2021 —

 

Foto: Getty Images

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Article

Megantara Craft, Pencarian Makna dalam Seni Miniatur

Next Article

Cerita Demonstrasi Vaksin dari Leipzig, Kota yang Sepi