Pulang; Kumpulan Puisi Angela Ardhika Sinthawati

dok. Akwila Chris Santya Elisandri

Kumpulan puisi ini; Ironi Hati, Pergi, dan Pulang, ditulis oleh Angela Ardhika Sinthawati. Gemar menulis dan sedang studi di SMA Strada Bhakti Wiyata.


Ironi Hati

Kukira kau rumah yang menetap
Kukira kau kain yang mendekapku halus
Kukira kau kaca yang akan selalu kutatap
Dan kukira kau itu kompas yang memanduku berjalan lurus

Nyatanya kau hanya ilusi
Ilusi yang kuciptakan ketika aku benci sepi
Dilukis dan dihias sedemikian apik
Nyatanya kau hanya duniaku yang terbalik

Salahku karena jatuh pada harapan
Merangkai imajinasi tuk memilikimu
Ternyata semua itu hanya pertanyaan
Pertanyaan yang menghantuiku namun palsu

Cinta yang kupikir akan menjadi nyata
Akhirnya pupus karena harapan yang berlebihan
Pergi kemana-mana karena putus asa
Benci pun menjadi salah satu alternatif pelarian

Bertahun-tahun kuputuskan untuk tetap benci
Meskipun benciku makin menjadi terlalu cinta
Aku pun terjebak pada rumah yang terkunci
Hanya karena cinta yang membuatku menderita

Kamar Ilusi Lala, Maret 2020

 

Pergi

Tepat hari ini aku memutuskan untuk pergi
Entah ingin pergi kemana
Aku hanya ingin tempat sepi
Untuk meluapkan tangisan lara

Aku hanya butuh kesendirian
Untuk meluapkan semua rasa sesak di dada
Entah sampai kapan aku menyaksikan
Diriku yang berkelana di ruang luka

Sampai jumpa lain hari sayangku
Aku akan pergi dan tertidur
Semoga saat aku terbangun
Semuanya akan baik-baik saja

Ruang sendu, Juli 2019

 

Pulang

Akankah ada sebuah peluang
Untuk rindu yang sengaja kutahan
Akankah ada jalan pulang
Untuk hati yang membutuhkan tuan

Pensil biru yang kugenggam
Kutancapkan pada tangan kananku
Harapan baru yang dipendam
Telah membiru diselingi sendu

Tuan…
Aku ingin pulang
Entah rumahmu kembali menerimaku atau tidak
Masihkah ada tuan, sebuah peluang?
Untuk rindu yang sedang berjuang untuk tak terlihat

Meja kecil ini membuatku muak tuan
Jemputlah aku untuk pulang
Aku ingin tertidur di tubuhmu tuan
Walau kutahu itu hanya sebatas angan

Ruang Lara, November 19

 

Editor: Endy Langobelen
Ilustrasi: Akwila Chris Santya Elisandri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts