The Lighthouse (2019): Merebut Kembali Api, Keterasingan dan Gagasan Kebebasan Promethean

Perjalanan yang asing dan kesendirian adalah hal-hal yang tergambarkan dalam film ‘The Lighthouse’ karya Robert Eggers.

Dahulu kala, dalam mitologi Yunani, saat Kronos akhirnya kalah dan Titanomakhia usai, Zeus pun mengambil tampuk kekuasaan secara penuh. Di antara para Titan yang tersisa, ada beberapa dari mereka yang masih diberikan kewenangan tertentu di bawah kekuasaan Zeus. Mereka adalah Prometheus, Menoetius, Atlas, dan Epimetheus.

Di antara mereka, Prometheus mungkin yang memiliki andil banyak bagi peradaban manusia karena dialah yang menciptakan manusia dari sebongkah daging dan juga yang pertama kali memberikan api (kehidupan) kepada manusia. Saat akhirnya Zeus mengambil kembali api dari manusia, secara tak terduga, Prometheus merebut api itu dan memberikannya lagi kepada manusia.

Ada harga yang harus dibayar Prometheus, adalah disiksa dengan cara yang kejam: diikat dengan rantai dan hatinya dibiarkan dimakan hidup-hidup oleh Elang Kaukasia–secara terus-menerus. Keterasingan yang harus dialaminya tak membuat dirinya menyerah untuk merebut apa yang seharusnya menjadi hak semua orang. Dalam banyak interpretasi, api ini adalah simbol pengetahuan, kebebasan, dan kebenaran yang harusnya direbut karena ia adalah hak manusia.

Willem Dafoe dan Robert Pattinson dalam film The Lighthouse (dok. A24)

Film Lighthouse (2019), besutan Eggers bersaudara (Robert Eggers sebagai sutradara dan Max Eggers sebagai penulis naskah), mungkin berusaha mengejawantahkan gagasan Promethean tersebut. Dengan mengambil format film bergaya noir, penggunaan kamera lama disertai rasio 4:3, scoring gelap nan suram, dan pengambilan adegan yang sangat mengganggu, Eggers sepertinya berusaha menyajikan film bertemakan keterasingan dengan cara yang terkesan lebih brutal.

Film ini bercerita tentang dua penjaga mercusuar, yaitu Thomas Wake (diperankan oleh Willem Dafoe) dan Thomas Howard (Robert Pattinson) yang terjebak di pulau terpencil. Mereka berdua dipaksa tetap waras dalam model keterasingan yang begitu kuat selama di sana. Sial bagi Tom muda yang saat itu baru saja keluar dari pekerjaan membosankannya sebagai penebang kayu dan harus bekerja di bawah pengawasan Tom tua yang digambarkan sangat menyebalkan, angkuh, pemarah, dan suka menyuruh.

Dalam kesehariannya menjalani pekerjaan, Tom muda harus dihadapkan dengan banyak situasi sulit dan menyebalkan. Sementara itu, Tom tua malah terkesan lebih enak dan pekerjaannya lebih mudah, karena ia hanya bertugas menjaga mercusuar dan menyiapkan makanan. Kecemburuan pada Tom tua dan rasa ingin tahunya yang kuat terhadap mercusuar, membuat Tom muda terobsesi.

Hal ini kita temukan di banyak adegan seperti saat Tom muda mengendap-endap untuk melihat Tom tua bermasturbasi di depan lampu mercusuar. Rasa penasaran Tom muda diperkuat ketika dia dilarang memasuki lampu mercusuar. Apa yang ada di dalam sana?

Film ini diakhiri dengan adegan Tom muda yang terikat rantai di tebing tepi pantai dengan perutnya yang dilumat habis oleh burung camar, seusai dia memasuki mercusuar dan terjatuh dari sana. Adegan ini tentu merujuk pada kisah Prometheus yang dihukum dengan cara serupa. Mengambil kisah yang sama, sebenarnya sepanjang film kita disuguhkan dengan banyak simbol oleh Eggers.

Semuanya diramu dengan apik dan rapi. Dia menyisipkan berbagai simbol dengan tujuan agar kita memiliki interpretasi yang beragam terhadap film ini.

Sosok Tom muda dalam banyak babak adalah representasi dari Prometheus, dan mercusuar adalah api atau kebebasan yang hendak direbut olehnya. Api itu disembunyikan oleh sosok berkuasa Tom tua. Dia menghalangi Tom muda untuk mendapatkannya, seperti bagaimana Zeus menyembunyikan Api itu di Gunung Olympus dari jangkauan Prometheus.

Perjalanan yang asing dan kesendirian adalah hal yang harus dialami Tom muda. Berkali-kali mencoba mendamaikan dirinya untuk tidak menaruh rasa penasaran berlebih pada mercusuar, tapi hanya membuatnya semakin gigih untuk mengetahui kebenaran di balik mercusuar. Saat akhirnya Tom muda memperoleh kendali atas mercusuar, dia menemukan kebebasan yang selama ini disembunyikan.

Ending film ini adalah hukuman yang harus diterima olehnya. Meskipun demikian, rasa senang atas pencapaian itu telah mampu dia rasakan sekalipun bayaran adalah nyawa. Film ini mengajak kita untuk terus berusaha merebut kebebasan yang seharusnya milik kita dan tidak lagi terninabobokan keterasingan yang dibuat oleh hal yang mengatur hidup kita.

Judul Film: The Lighthouse
Tahun Rilis: 2019
Sutradara & Produser: Robert Eggers
Penulis: Robert Eggers, Max Eggers
Pemeran: Willem Dafoe, Robert Pattinson
Penata Musik: Mark Korven
Sinematografer: Jarin Blaschke
Distributor: A24 (Amerika Serikat), VVS Films (Kanada)
Durasi: 109 menit

Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: A24

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts