Tiga Lagu Andalan untuk Menemani Pergantian Tahun yang Biasa-Biasa Saja

Tidak usah digembor-gemborkan menjadi sebuah ketakutan dalam menjalani hidup, inilah tiga lagu andalan Adi Atmayuda dalam menjalani pergantian tahun yang menurutnya biasa saja.


Perayaan tahun baru seolah menjadi tradisi yang selalu diulang terus menerus. Hampir banyak orang akan mengabadikannya dalam berbagai acara yang kadang terkesan always happy; banyak bikin story Instagram dan pesta kembang api. Namun tidak sedikit orang juga yang menganggap pergantian tahun itu adalah hal yang biasa-biasa aja. So far memang tidak ada kesan apa-apa. Banyak orang akan mengucapkan harapan dan doa, atau membuat semacam resolusi beserta target pencapaian di tahun-tahun selanjutnya.

Tahun baru di rumah aja juga tidak masalah. Sembari makan camilan, pasang earphone, dan memutar lagu-lagu kesayangan juga tak kalah mengasikkan. Toh lagi pula tidak harus juga memeriahkan pergantian tahun baru dengan musik yang ingar-bingar dan jedag-jedug sampai membuat berisik rumah tetangga. Meskipun di rumah tetangga memang terlihat sedang merayakan tahun baru dengan pesta barbeque dan berbotol-botol minuman segar macam Coca-Cola misalnya. Namun tak apa rasanya di tahun baru untuk tetap menjalani kehidupan, rutinitas, dan juga memutar lagu kesayangan seperti biasanya. 

Ini memang terkesan tidak ambisius dan tampak membosankan. Tapi jujur saja untuk tahun yang selalu berganti pasti sudah banyak hal yang terlewati, dan hal yang sudah terlewati di tahun sebelumnya bolehlah untuk sekarang direfleksikan dan direnungkan dengan penuh kesadaran. Jadi nanti untuk hari-hari seterusnya nanti harapannya bisa dijalani dengan sebaik-baiknya.

Kesan-pesan itu juga sering digunakan banyak orang untuk memutar lagu andalan mereka masing-masing sewaktu malam menjelang tahun baru dan juga pagi setelah tahun baru. Tentu banyak alasan tersendiri dari mereka yang memilih memutar lagu-lagu tersebut. Entah itu karena momennya pas, mood yang cocok, atau karena memang sengaja random ingin dengerin musik-musik baru yang belum sempat didengerin.

Berikut ada tiga lagu andalan saya untuk menemani pergantian tahun yang memang itu adalah hal yang biasa saja dan tidak usah digembor-gemborkan menjadi sebuah ketakutan dalam menjalani hidup. Atau mungkin sekadar menemukan semangat dan resolusi baru buat menjalani kehidupan yang bisa dikatakan pembaruan dari tahun-tahun sebelumnya. 

Lagu yang saya pilih pertama berjudul Tidur Di Manapun Bermimpi Kapanpun punyanya band MORFEM. Lagu ini cenderung akan membuat orang yang mendengarkannya menganggukkan kepala dan setuju kalau tidur adalah cara terbaik untuk berhenti sejenak dari lelahnya menjalani berbagai aktivitas. 

Coba saja putar lagu ini meskipun hanya untuk sekali dalam hidupmu. Kemudian cobalah sambil menyanyikannya sama persis dengan liriknya:

“Ku tertidur di manapun aku bisa / Kubermimpi kapanpun ku mau /
Di atas lemari / Di trotoar jalan / Di sela tumpukan banda di gudang /
Di sesak bis kota / Diguncang mikrolet / Di bangku taman di buai anginnya, anginnya.”

Meskipun dari liriknya mungkin terkesan seperti pemalas yang kerjaannya tidur, tidur, tidur, dan mimpi, mimpi, mimpi. Mengadaptasi dari keseharian orang-orang di sekitar yang entah di waktu senggang atau di jam tertentu memilih beristirahat dengan nyenyak, tentu menuai banyak tanya. Sedang bermimipi apa ya kiranya orang itu? Kok bisa tidur di sini dan nyenyak sekali? 

Seolah-olah argumen saya itu cuma mengada-ngada saja, tapi memang benar Tidur Di Manapun Bermimpi Kapanpun itu enaknya bukan main sejak masuk intro pertama sampai menit akhir. Tak jarang juga di siang hari yang terik memang paling enak buat rebahan sambil dengerin lagu ini dan berharap mimpi yang indah-indah itu bikin otak juga fresh. Meskipun itu hanya untuk beberapa menit saja.

Lagu yang kedua ini dulu sempat ngehits di tahun 2000-an dan memang jadi pilihan yang cocok untuk dinikmati di hari-hari yang rumit, capek, dan serba angel rasanya. Lagu ini juga masih menjadi lagu andalan anak muda zaman now dan saya sendiri juga masih sering mendengarkannya. Lagu itu tidak lain adalah Santai Saja miliknya Saint Loco.

Seperti kebanyakan orang yang menuliskan resolusi dan membuat harapan-harapan di tahun yang baru ini, rasanya membuat kita mengenang kembali situasi di tahun sebelumnya yang tak kalah penting. Ini sekaligus menyadarkan kita bahwa kehidupan yang sudah dilalui sampai sekarang ini tentu banyak rintangan juga kesabaran yang tidak terhitung.

Seperti saat Berry Manoch melantunkan bait dengan nge-rapp,

“Waktu kita lelah dalam menjalani / Semua macam kisah dalam hidup ini / Kadang kita lemah hanya mampu untuk pasrah / Saat kenyataan ga sejalan dengan harapan / Saat keyakinan hilang dalam kepahitan / Tetaplah tabah setidaknya kau mencoba / Menjadi lebih baik dalam jalani hidup ini / Janganlah resah biarkan waktu menjawabnya.”

Jadi jangan pernah merasa kalau hidupmu ini sia-sia, tetap hadapi semuanya dan percaya saja semua akan indah pada waktunya. Toss!

Selanjutnya di lagu ketiga ini akan mengingatkan nuansa rumah yang tentu bisa menjadi pilihan yang tiada duanya. Sebab banyak orang akan mengatakan kalau tempat terbaik untuk menemukan rasa nyaman adalah di rumah. Entah rumah itu hanya bisa kelihatan maupun hanya bisa dirasakan saja, rumah jika menurut saya pada dasarnya adalah tempat yang sering dijumpai dan banyak memberikan perasaan cinta di dalamnya.  

Lagu berjudul Tentang Rumahku ini saya tau dari teman yang hobinya di rumah aja. Tepatnya di hari Minggu saat kami sedang duduk bareng di depan rumah. Entah sudah berapa banyak teman saya mendengarkan lagu ini dihidupnya. Jelas sekali sejak saat itu terasa mendapat dorongan dan niat yang kuat pada saya untuk memutarnya juga saat mampir ke rumah teman lainnya, di kamar, maupun sewaktu-waktu di tempat tongkrongan yang lagi rame. Ya tidak lain dan tidak bukan ini dilakukan untuk menemukan nuansa rumah yang saya rindukan seperti yang dinyanyikan oleh Dialog Dini Hari ini. 

“Sewindu merindu / Kembali pulang dengan sebongkah haru /
Senyum menyambut / Bagai rindu kumbang pada bunga di taman.”

Kiranya seperti itu dan mungkin kalian juga merasakannya setelah mendengarkan lagu ini.

Sebenarnya tidak ada waktu khusus untuk memutar ketiga lagu ini, mengingat jam tidur dan aktivitas setiap orang itu berbeda-beda. Jadi terserah saja mau diputar di jam kapanpun dan di manapun. Yang penting tidur itu sudah kewajiban, dan bermimpi itu hak semua orang. Tetaplah beraktivitas meskipun dianggap tidak berguna dan semoga di tahun baru ini aku dan kamu-kamu semuanya masih diberikan perasaan gembira buat menjalani kehidupan di hari-hari selanjutnya. Persis seperti lirik-lirik dari ketiga lagu di atas,

Ku Bermimpi Kapanpun Ku Mau, Hadapilah Semua, dan Aku Bahagia.

 

Editor: Arlingga Hari Nugroho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts