Empat Aku
Aku tak ingat pernah mengirim pesan.
Setelah berbalas, yang kemarin
terasa telah lewat
berhari-hari.
Aku mengejar apa?
Kemanisan dari sebuah wajahkah?
Atau senyum merekah?
Aku baru sadar
bahwa senyum itu bergetar.
Aku selalu ingin berbalas.
Meski yang terjadi sesaat,
rasanya telah lama lewat.
17 Mei 2020
Perempuan Berbaju Merah Muda
Perempuan berbaju merah muda
Sudah lama kita tak bersua
Sudah lama kita tak jalan bersama
Sudah lama kita tak bicara.
Beberapa bulan ini
Dirimu dipinang hijau rerumputan
berembun yang hening
Yang melelehkan keringat
di sekujur baju merah mudamu.
Langkah cepat.
Langkah semangat.
Tak bisa lagi kudekat.
Langkahku tercegat.
Mei, 2020
Cahaya Itu
Aku menunggu cahaya itu turun
Membakar sebuah pohon
Dan menciptakan keajaiban
Api di tengah hujan.
Menunggu dalam pejam mata,
karena cahaya itu dapat melesat
masuk dan menggetarkan telinga.
Ada orang-orang yang berlindung
di bawah bantal sambil memanggil
mamanya atau Tuhan.
Rumah bergetar seperti ingin
merasakan jantung berdebar.
Langit menjawab kerinduan.
Mengisi kekurangan dan
memenuhi permintaan yang
sudah dilupakan.
2020
Secara Halu
Secara halu aku melihatnya
mengintip lewat jendela.
Ia bisa masuk kapan saja.
Dan kami berbaris tanpa sadar.
Tertawa tanpa takut.
Belum, sampai kami sadar.
Sadar, tapi keadaan memaksakan.
Sangatta, 2020
Editor: Endy Langoben