Lahir dengan membawa pesan kebebasan atas kondisi sosial yang penuh kekalutan, Frihet EP terbaru Hardik unit hardcore punk asal Tasikmalaya. Frihet seakan menyalakan bara api semangat bagi seseorang untuk terlepas dari kondisi yang carut marut dan penuh kekalutan.
Kondisi yang kalut penuh carut marut bisa jadi salah satu alasan mendasar yang dapat menginisiasi masyarakat sosial untuk mulai berupaya lepas dari segala belenggu kondisi tersebut. Selain itu, album ini menitik beratkan pesan terhadap krisis identitas dan stigma buruk terhadap kaum marjinal
Hardik yang diisi oleh Nahla Nabila (vocals), Angga (guitar), Yepi Setiadi (guitar), Ilham Sabilla (bass), Yogi (drum) pada 22 Maret 2024 sukses melahirkan EP terbaru yang kali ini dinaungi oleh Greedy Dust. Frihet merupakan EP kedua mereka, setelah sebelumnya di tahun 2023 Hardik meluncurkan EP yang bertajuk Anger Catastrophe.
EP Frihet menjadi bentuk transisi Hardik ke arah musik yang lebih eksploratif. Eksplorasi bermusik tersebut menghadirkan beberapa sound yang sedikit berbeda dengan EP sebelumnya, gaya eksplorasi yang dipegang oleh Hardik untuk EP ini mengisyaratkan kebebasan dalam bermusik, kebebasan untuk menanggalkan gaya yang monoton.
Bentuk yang eksploratif tersebut bisa didengar dari segi sound dan penggunaan efek gitar yang lebih matang dari EP sebelumnya, gaya eksplorasi pada Frihet ini masih tetap dibarengi dengan instrumen yang cepat dan lirik yang ekspresif, dan tetap konsisten dengan nuansa Hardcore Punk 80-an. Hardik banyak menjadikan band-band dengan genre serupa sebagai bagian dari inspirasi mereka, salah satunya adalah bikini kill yang mana cukup membuat mereka tertarik dari segi musik maupun pergerakannya.
Frihet secara makna seperti sambungan dari Anger Catastrophe yang secara garis besar menggambarkan proses seseorang untuk pergi menuju kebebasan, proses seseorang untuk meninggalkan belenggu zona yang kalut dan carut marut. Kondisi sosial yang digambarkan dalam dunia pada Frihet sendiri digambarkan dengan kondisi yang merugikan kelompok sosial tertentu terkhusus hadirnya stigma terhadap kaum marjinal yang hidup di dalam belenggu tatanan sosial yang carut marut.
Visual artwork dari Frihet pun tak lepas dari makna dan simbolisasi atas lingkungan yang menakutkan dan penuh kekalutan, bentuk penggambaran yang horor dan sedikit nuansa psychedelic ditambah dengan warna hijau yang terang secara tidak langsung membedakan dengan unsur nuansa yang dibawa dalam Anger Catastrophe, pemilihan artwork dengan nuansa horor psychedelic tersebut pun menambah bentuk gaya eksploratif dari Hardik. Penggarapan visual artwork untuk Frihet ini dikerjakan oleh Delpi Suhariyanto sekaligus otak utama di balik Greedy Dust.

Sacred Dance Narasi Himbauan Sebagai Gerbang Pembuka
Frihet dibuka dengan Sacred Dance, sebuah lantunan narasi yang diiringi petikan gitar yang santai dan sederhana, Sacred Dance pun terdengar seperti sebuah narasi himbauan yang ditujukan untuk para pendengar, dan setelah narasi tersebut selesai lalu mulai memuncak tempo ganas cepat yang seakan menghantam segala narasi tersebut dan menjadi pertanda bagi para pendengar untuk masuk ke dalam bentuk track selanjutnya.
Freedom. Dibuka dengan sound cepat lalu dihantam lirik yang ekspresif, track ini secara garis besar menggambarkan bentuk dari krisis identitas seseorang yang seakan sedang terperangkap di dalam tubuh nya sendiri, serta terdapat pesan tentang bahwa takdir hanyalah sebatas nama yang mengisyaratkan bentuk dari takdir dapat dirubah, dapat berubah tergantung keinginan seseorang tersebut. Hal itu digambarkan dalam bagian lirik pembuka.
“Born and trapped inside the body // destiny is just a name..”
Lalu terdapat jeda yang menjadi jembatan terhadap jawaban atas peristiwa seseorang ketika terbebas dari belenggu dirinya sendiri, jeda tersebut diisi dengan sound efek gitar yang seperti memantul lalu dihantam dengan lirik yang menjadi jawaban dari kebebasan
“light’s up past it all // make them perish // make them perish”
Lirik tersebut merujuk pada peristiwa pasca seseorang terbebas dari belenggu dirinya sendiri, yang digambarkan dengan cahaya yang menyala hingga ia mampu melewati semuanya dan membuat seseorang yang saban kali menghalangi nya untuk terbebas binasa.
Hold The Fort. Tidak ada hela nafas ketika menuju track Hold the Fort, track ketiga ini langsung dihantam lirik ekspresif serta sound yang cepat nan beringas. Ketika mendengarkan track ini dan sekilas memahami liriknya secara tidak langsung teringat pada istilah “homo homini lupus” yang mana bentuk makna secara garis besar seakan menafsirkan istilah tersebut.
“…There is nothing in your food that does not come from violence
Pass through the clear silence of the night
with your eyes closed and your sanity remaining awake..”
Secara eksplisit lirik tersebut menggambarkan perilaku manusia yang dibutakan oleh dirinya sendiri, tafsiran mengenai manusia adalah serigalanya manusia bisa dilihat dari bagian tersebut. Bagian lirik tersebut pun jadi salah satu bagian yang saya sukai karena menggambarkan sinisme dan kritikan terhadap seseorang yang lebih superior dan memiliki kontrol lebih terhadap suatu hal yang ada dalam tatanan sosial masyarakat, atas kepemilikan kontrol itulah, seseorang mampu memegang kendali berbagai macam hal.
“Born, Dead, Kill, Or killed”
Bagian tersebut seakan menggambarkan pola kehidupan yang terjadi didalam masyarakat sosial, lahir, meninggal, membunuh, atau dibunuh. Pola tersebut seakan mulai jadi hal yang tak jarang ditemukan disekitar masyarakat, lahir dan mati adalah hal yang pasti, namun dua hal lain nya lagi perlu manusia waspadai.
Magic Poison. Magic Poison seperti sedang menggambarkan makna yang personal, sebuah aksi pelarian dari lautan kondisi yang terlampau menakutkan namun diharuskan untuk tetap menjadi kuat. Penggambaran kuat terhadap kondisi tersebut disampaikan dalam lirik penutup lagu ini.
“Was taught by my mother to be strong
Even the heat of the burning embers couldn’t hurt me..”
Wrath Anomaly. Wrath Anomaly jadi track terakhir sekaligus menutup inti garis besar makna Frihet. Track ini adalah pertanyaan tentang, apakah ada tempat yang aman bagi manusia? sedangkan setiap tempat yang manusia gambarkan memiliki rasa aman, bisa jadi sebuah jebakan. Pertanyaan tersebut menjadi pertanyaan refleksi bagi para pendengar tentang apakah ada tempat yang aman bagi manusia, tempat yang adil bagi setiap manusia, adil dan aman tersebut seakan menjadi sebuah ilusi semata.
Tempat yang aman hanyalah sebuah ilusi tersebut seakan menjadi bentuk realitas sosial dari turunnya rasa kepercayaan seseorang terhadap kelompok masyarakat yang lebih superior. Secara tidak langsung track ini pun seakan memberikan penggambaran perasaan yang pasrah terhadap hidup dari kelompok yang tersepelekan oleh lingkungan sosialnya. Pada bagian lirik penutup track ini, ditutup dengan bagian lirik yang sempurna bahwa hidup tidak seburuk yang anda pikirkan.
“But in fact life’s not as bad as you think!”
Frihet ini adalah sajian penyempurna dari Anger Catastrophe. Dari secara musikal pun menampilkan bentuk yang lebih eksploratif dan lebih matang. Garis besar makna lirik setiap track lagu ini dibarengi dengan visual Frihet yang menjadi simbolisasi penguat makna yang dibawa oleh Hardik. Gebrakan dari Hardik selanjutnya setelah lahirnya EP ini adalah dengan melaksanakan ibadah tur ke beberapa titik di pulau Jawa.
Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Hardik
