Merayakan Akhir Tahun 2021 bersama FSTVLST | Kejutan Sumonar Fest 2021

dok. Sumonar Fest

Dengan dibantu tampilan visual dan tata cahaya Sumonar Fest 2021, pentas FSTVLST tampil beda dari pentas-pentas sebelumnya.


Minggu malam, 12 Desember 2021, menjadi perjalanan perayaan cahaya Sumonar Fest 2021 yang menyala-nyala. Festival cahaya yang berlangsung selama satu minggu ini menjadi saksi dari doa-doa masyarakat yang tentunya sudah dinanti-nanti. Fenomena penuh cahaya ini juga mengikutsertakan FSTVLST untuk menyalakan semangat sekaligus menjadi doa bersama agar kejadian-kejadian dan acara gigs yang sudah dinantikan segera terwujudkan tanpa ada halangan masker.

Meskipun di situasi yang tidak mudah dan dengan berbagai peristiwa yang sudah dialami rasanya sungguh tidak percaya melihat FSTVLST akan menjadi guest star di acara puncak Sumonar Fest 2021. Pasalnya dari pihak penyelenggara acara dan juga tim FSTVLST sendiri tidak memberikan info apapun di akun media sosial masing-masing. Sontak bagi saya ini merupakan kejutan yang tentu wah dan sulit untuk dipercaya. 

Seperti sebab dan akibat, di malam itu menjadi peristiwa untuk berdoa, sing along, dan berharap di tahun 2022 nanti akan menjadi tahun yang banyak memberikan harapan baru serta ucap syukur atas kehidupan yang telah dihidupi. Tentu jangan lupa berharap bisa nonton FSTVLST manggung lagi. ☺ 

Nuansa malam itu sebenarnya sedikit mencemaskan karena ada gerimis hujun yang datang. Namun bukan berarti acara batal. Acara diundur untuk beberapa menit sampai kondisi hujan reda. Pengunjung yang sudah hadirpun juga tidak beranjak dari lokasi. Mereka menunggu dan mereka berkerumum untuk berteduh di sekitar Jogja National Museum. Pemandangan ini juga membuat saya terharu. Alasannya banyak orang berdempetan dan sesekali terdengar mengobrol ngalor-ngidul membahas kenangan kapan terkahir menonton FSTVLST. Ssesekali terdengar keresahan bertahan hidup di kondisi seperti sekarang ini.

Setelah beberapa menit menunggu hujan reda, acarapun segera berlangsung. Band yang ditunggu-tunggu pun tampil juga. Dengan dibantu tampilan visual dan tata cahaya Sumonar Fest 2021, pentas FSTVLST tampil beda dari pentas-pentas sebelumnya. Momen di malam itu juga seakan menjadi penantian yang terbayar kurang lebih dua tahun lamanya untuk melihat dan merasakan energi FSTVLST di panggung yang sebenarnya.

Farid Stevy bersama FSTVLST pada penutupan Sumonar Fest 2021 (dok. Sumonar Fest)

Sambil menyalakan rokok dan ikut bernyanyi bersama, malam itu seakan menjadi obat rindu yang manjur untuk dirayakan. Ditambah lagi ada Heru Shaggydog yang ikut mengajak penonton kembali lagi ke lantai dansa membuat sehingga panggung semakin asoy untuk bergoyang. Sepanjang acara berlangsung memang tidak terlihat penonton yang melakukan stage diving maupun melakukan moshing. Agak terlihat aneh rasanya nonton FSTVLST tapi sepi akan tarian pogo, tapi tak apa. Malam itu masih ada teriakan-terikan dan tepung tangan yang lumayan ramai dan selalu ikut mengiringi di setiap perjalanan FSTVLST bernyanyi.

Memang benar, berjalan tak seperti rencana adalah jalan yang sudah biasa dan jalan satu-satunya jalani sebaik kau bisa, bisa menjadi pondasi bahwa kehidupan yang sekarang dijalani ini tidaklah akan selalu mulus dan lempeng-lempeng saja. Perasaan itu juga saya rasakan saat lagu “Tanah Indah Untuk Para Terabaikan Rusak dan Ditinggalkan” dinyanyikan bersama-sama. Awalnya saya pikir lagu ini bakal menjadi lagu penutup yang dimainkan FSTVLST, ternyata bukan. Lagu ini ibarat akan menjadi doa atas perjalanan dan mensyukuri kehidupan yang sudah berlangsung sampai sekarang ini.

Liriknya juga pas dan cocok buat bekal perjalanan pulang setelah acara selesai nanti. Perisinya di bagian akhir lagu ini:

Ruang yang megah, menjelajah // Waktu yang entah, berpihaklah // Langit yang pemurah, berkatilah // Tanah yang indah, kami datang

Setlist konser FSTVLST di Sumonar Fest 2021 (dok. Adi Atmayuda/Sudut Kantin)

Sepertinya pentas FSTVLST malam itu ingin memberikan nyala dan energi yang lebih. Kerinduan akan gigs yang diselimuti rasa sabar juga marah dengan kondisi pandemi ini seakan membuat Farid dan kawan-kawan ingin mengajak penonton melepaskan emosi mereka dengan sing along bersama lewat lagu “Hari Terakhir Perdaban”. 

Kesempatan itu tentu tidak disia-siakan oleh siapapun di sana. Mereka yang tengah merasakan kerinduan dan kegelishan akan situasi yang belum usai ini tampak bersemangat untuk menutup pentas FSTVLST layaknya pesta karnaval. Tentu beriringan dengan doa kepada sang pencipta bahwa di tahun yang baru nanti semoga akan diberikan rasa syukur yang berlimpah. Semoga saja kesempatan ini akan berlanjut di acara gigs selanjutnya. Amien.

 

Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: dok. Sumonar Fest

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts