Problematika Remaja dan Langkah yang Perlu Kita Buat

problematika remaja

Perkenalkan nama saya Khoirunnisa Ajeng Lathifa, akrab dipanggil Lathifa. Saya adalah pelajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di tulisan ini, saya ingin mengutarakan persepsi saya tentang remaja pada zaman sekarang. Harapan saya, semoga ada tokoh yang bisa memberikan solusi terkait dengan masalah ini.

Masa remaja adalah masa penting untuk menentukan jati diri seseorang. Namun, terkadang banyak hal malah menjerumuskan mereka ke jalan yang merugikan diri mereka. Bayangkan saja, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) ada yang sudah mulai mengenal obat terlarang. Bahkan ada juga yang mulai masuk ke dunia pergaulan bebas. Sekarang ini juga banyak siswa SMP yang sudah menjadi perokok aktif, bahkan mengkonsumsi minuman keras. Sungguh memprihatinkan.

Baca juga: Menjadi Guru di Tengah Pandemi Covid-19

Para remaja yang sudah masuk ke dunia itu akan sangat sulit untuk keluar. Ibarat kita dalam kegelapan, kita akan sulit menemukan cahaya. Untuk melangkah saja kesulitan, apalagi untuk mencari cahaya tersebut.

Para remaja seharusnya sudah memikirkan bagaimana Indonesia yang akan mereka buat besok? Atau bagaimana nasib Indonesia di tangan mereka? Mereka bahkan tidak memikirkannya sama sekali. Mereka lebih asik dengan dunianya.

Di era globalisasi, era teknologi berkembang dengan pesat. gawai  merupakan salah satu teknologi yang berkembang di saat ini. Gawai merupakan barang yang sangat berpengaruh pada remaja. Memang dengan adanya gawai banyak persoalan menjadi mudah dalam satu kali klik. Ketika kita ingin membeli sesuatu, kita tinggal mengunjungi aplikasi belanja online. Saat kita ingin bepergian, tinggal memesan ojek online. Namun, kita harus bisa mengendalikan pengaruh dari gawai itu sendiri. Bukan malah kita yang terbawa oleh pengaruhnya.

Seperti masuk pada situs-situs yang tidak selayaknya atau malah terpancing dengan hal-hal yang berbau hoax. Tidak hanya itu, gawai membuat para remaja kurang bersosialisasi di lingkungannya. Karena menurut mereka gawai lebih menarik. Bahkan pada saat berkumpul, mereka fokus pada benda pipih tersebut. Jadinya kegiatan mereka saja yang berkumpul, tetapi fokus mereka tetap pada gawai.

Baca juga: Novel Silence: Sebuah Memoar Ke-mendua-an (Ambiguitas) Agama

Sungguh memprihatinkan keadaan para remaja saat ini. Saya berharap ada tokoh di berbagai lingkungan seperti sekolah, masyarakat, perdesaan, kota, atau lainnya, yang dapat membentuk sebuah organisasi untuk bisa memotivasi dan menyelesaikan masalah terkait dengan remaja. Semua hal yang berkaitan dengan remaja memang harus diselesaikan. Kita tidak bisa membiarkan generasi kita semakin rusak.

Dengan tulisan ini, saya berharap bisa menemukan teman-teman atau orang-orang yang bisa bergabung dalam suatu komunitas atau organisasi yang memikirkan masalah remaja. Harapannya bisa memberikan solusi terkait dengan persoalan remaja. Semoga dengan terbentuknya generasi yang maju, tercipta Indonesia yang lebih baik pula, semoga.

Editor: Agustinus Rangga Respati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts