Menggenggam Pesan dan Menyulut Semangat “Pesta Pora” The Glad

Setelah memberikan semangat lewat single ‘Anti Nganggur’, kini The Glad lagi-lagi merilis single anyar berjudul ‘Pesta Pora’ pada 28 Oktober 2021 lalu.
dok. Edwin Roseno

Nampaknya band skinhead satu ini sedang punya kekuatan yang besar untuk bisa memberikan semangat kepada orang-orang yang sedang berjuang dari jeratan pandemi yang masih terjadi sampai sekarang ini. Saya pun sebenarnya juga sudah muak dengan kondisi pandemi, serba ini-itu dan banyak aturan yang tentu “malah bikin keki” kalau kata The Glad. Kalaupun saya ditanya soal kapan PPKM ini akan berakhir, jelas saya akan menjawab, “Hass embuh! Aku pingin pesta pora, losss pokoke!”

Mungkin bukan saya saja yang ingin merasakan terbebas dari pandemi. Ini bukan perkara mahalnya swab test ataupun harus isoman empat belas hari di rumah jika dinyatakan positif, melainkan ada kehidupan yang tiba-tiba saja sejenak redup. Tentang orang-orang yang biasanya bekerja menempuh jarak puluhan kilometer, atau kebiasaan orang-orang yang menyelinap masuk ke konser musik, dan tentu saja kerumunan menonton laga pertandingan sepak bola tim kesayangan kini hilang kurang lebihnya hampir satu tahun.

Mungkin untuk kebanyakan orang, kebiasaan tadi seperti membuang-buang waktu, tetapi jelas ini penting buat saya. Sebab di samping bisa ada alasan keluar rumah, momen seperti itu kiranya juga tidak lepas dari kenangan dan euforia. Kenangan yang sewaktu-watu bisa diceritakan kepada teman, pacar, maupun orang tua yang tengah was-was menunggu anaknya pulang selepas laga nanti.

Urusan menang ataupun kalah itu soal nanti, sik penting yakin sik (yang penting yakin dulu). Biasanya teriakan-teriakan semangat yang diucapkan para fans akan keras terdengar di jalan sebelum laga dimulai maupun setelah laga selesai. Mungkin inilah yang ingin The Glad bagikan kepada para fans untuk mengingat dan merasakan kembali bagaimana meriahnya pesta sepak bola yang ditunggu-tunggu setiap musim laga berlangsung. 

Pesta pora sepak bola / Pesta pora sepak bola / Sepak bola nusantara // Pesta pora sepak bola / Pesta pora sepak bola / Sepak bola nusantara // membakar jiwaku dan semangatmu.”

Dari penggalan lirik reffrain tadi, jelas ini tembang yang penting. Sebab tembang yang satu ini akan memberikan fondasi semangat buat menjalani kehidupan yang keki seperti sekarang. Sejak awal, single yang satu ini sudah memberikan spirit Oi paling semangat. Ditambah dengan iringan musik khas era 80-an, tentu semakin enjoy dan asyik untuk bergoyang. Gemar menularkan semangat bersenang-senang ini bisa ditebak sebagai manifestasi The Glad atas keterarikannya tentang musik dan sepak bola.

Sebagai pemain ke-12 di tim, sudah seharusnya penggemar menyulut semangat dukungan untuk klub kesayangan saat berlaga, baik saat kandang maupun tandang. Sesuatu yang lumrah terjadi di dunia persepakbolaan nusantara. Potret ini juga bisa diamati dari lingkungan di sekitarnya; toko penjual jersey dan pernak-pernik tim sepak bola, tongkrongan bertemakan sepak bola, sampai aksi konvoi dijalanan yang meriahnya minta ampun. Seakan potret itu jelas terpampang di isi kepala saya dan tentu tampilan terwujud dan berhasil dikemas The Glad pada bait lirik berikut:

“Langit cerah di hari Minggu / Dering telepon teman-temanku / Stadion telah menunggu / Laga tanding tim favoritku / Tancap gas tanpa ragu.”

Tidak lupa juga single ini memiliki musik video yang jika dilihat akan nampak beberapa tampilan visual yang tidak lain merupakan wujud penting sebelum laga dimulai. Seperti simbol jabat tangan. Simbol ini penting sekali untuk memberikan sikap solidaritas dan saling support satu sama lain. Selain itu, The Glad juga memberikan pesan yang patut digenggam bersama oleh para penggemar yang mana perlu dicatat, diingat, dan selalu dilakukan sebelum berangkat bertanding antara lain di bait berikut:

“Tak kulupa minta restu / keluarga kesayanganku / Ku starter scooter bututku / Angggur dan beer sudah disaku (Oi Lads ayo bersatu).”

Melalui akun YouTube, The Glad menuliskan pandangan mereka mengenai dunia sepak bola. Bentuk pandangan mereka tentang bagaimana sebenarnya dunia sepak bola itu bukan hanya soal urusan mencetak gol ke gawang lawan atau sekadar lari sana-sini untuk mengejar bola di lapangan. Terdapat nilai budaya dan nilai kekeluargaan yang diturunkan di dalam dunia sepak bola antar lain fanatisme, fashion, kehidupan berkelompok, juga sampai sikap menghadapi hidup. Wejangan ini tertulis seperti berikut:

“Semangat ‘Hari Ini Pasti Menang’ adalah latar terdepan yang terlukiskan pada single ini, lalu jika ternyata hari ini tim kesayangan tidak menang, maka The Glad tampaknya bersiap melewati hari dengan kegembiraan dengan cara yang berbeda, sembari bersiap untuk menghadapi pekan ‘matchday’ selanjutnya dengan semangat keyakinan yang sama.”

Tentu jika saya baca kemudian saya renungkan kutipan di atas, saya akan melihat bagaimana penggemar dengan segala pernak-pernik tadi adalah bagian dari keluarga tim kesayangan. Pasalnya, sungguh hambar dan kurang sedap jika menonton pertandingan sepak bola tetapi tanpa dukungan dari para penggemar.

Mungkin energi seperti itulah yang membuat para pengagum sepak bola khususnya yang punya tim kesayangan akan melakukan berbagai cara untuk bisa mendukung tim kesayangan saat berlaga. Mereka hadir dengan jersey, mengantri beli tiket biar bisa memberikan suara paling lantang untuk meneriakkan yel-yel, menyanyi, membuat koreografi, sampai membuat kreativitas lainnya di sepanjang pertandingan maupun sebelum pertandingan berlangsung. 

Meskipun tidak diketahui bagaimana mulanya budaya ini muncul dalam kancah persepakbolaan khususnya di Indonesia, tetapi berkat iringan Pesta Pora milik The Glad, energi dan semangat untuk menjalani kehidupan yang penuh keki ini kian terkumpul dan akan terus dijalani dengan penuh semangat Oi! tanpa henti.

 

Editor: Arlingga Hari Nugroho
Foto sampul: Edwin Roseno

 

1 comment
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts