Menghadirkan Budaya Pop 90-an dalam Pameran Tunggal “Ocean Eyes”

Generasi 90-an pasti tidak asing dengan budaya pop dalam film kartun yang ditayangkan tiap hari Minggu sedari pagi hingga sore. Hal ini menjadi suatu pengalaman yang asik pada zamannya. Beberapa stasiun TV nasional bahkan memutar serial-serial kartun seharian penuh. 

Banyak yang merindukan masa-masa tersebut, tak terkecuali seorang seniman asal Banyuwangi, Laksamana Ryo yang mengungkapkannya dengan pameran tunggalnya berjudul “Ocean Eyes”.

Dalam pameran ini, Ryo menghadirkan karakter anak-anak yang sangat dekat dengan kartun-kartun hari Minggu pagi, musik “Emo”, dan komik manga terjemahan terbitan Elex Media. Pria yang lahir pada era 90-an menggambarkan sosok kemurnian anak-anak dengan memperbesar ukuran mata pada penggambaran sosok di karyanya.

Baca juga: ARTJOG 2020 Resilience, Kreativitas Nggak Ada Matinya!

Salah satu seri karyanya bertajuk Popular Memory. Ryo menghadirkan memori di dalam diri kita yang dibentuk oleh budaya pop. Hal tersebut digambarkan dengan robot dan tokoh-tokoh kartun yang terkenal pada era 90-an seperti Detektif Conan, Gundam, Astroboy, dan Goku.

Pameran lukisan “Ocean Eyes” atau disebut juga “Mata Lautan” memotret kehidupan industri yang menghadirkan objek-objek industri seperti bunga kapas, seng, kardus, dan jenama ketika ia besar di lingkungan industri konveksi dan juga pekerja-pekerja transnasional.

Pria lulusan Institut Seni Indonesia Yogyakarta membawa figur dengan stilisasi pada bagian mata atau dikenal dengan mata besar (big eyes). Stilisasi ini dikenalkan pertama kali oleh Margaret Keane pada tahun 50-an di Amerika Serikat. 

Citra Pratiwi selaku kurator pada pameran ini mengatakan, Ryo menggambarkan sosok kemurnian kanak-kanak dengan memberikan fokus pada ukuran mata yang diperbesar. Pun, pada penggambaran sosok objek lukisan.

“Untuk mata besar ini erat kaitannya dengan rasa kekanak-kanakan, bentuk yang polos. Di situ ia juga melihat bahwa dalam mata, ia bisa memberikan sesuatu isian tentang perasaan dan emosi yang lebih dalam. Bahkan, cenderung satir yang tidak hanya melulu tentang suatu keluguan atau hal-hal yang naif dan lucu,” tutur Citra Pratiwi saat ditemui di Gallery 2, Langgeng Art Foundation.

Baca juga: Berkarya demi Kemanusiaan sebagai Respons Solidaritas Para Seniman

Pameran tunggal Laksamana Ryo “Ocean Eyes” berlangsung 8 Agustus – 30 September 2020. Dengan mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah rantai penyebaran Covid-19, pengunjung dapat menikmati pameran ini setiap Senin-Sabtu pukul 11.00-18.00 WIB.

[metaslider id=”2613″]

Editor: Agustinus Rangga Respati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts